Lihat ke Halaman Asli

Febrialdi Ali

TERVERIFIKASI

Manjada wajjada

Apa Kata Dunia? Akbar Tanjung Nafsu Promosikan Diri Jadi Cawapres Jokowi!!!

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Akbar Tandjung dan Fuad Bawazier dalam Pelantikan Majelis Nasional KAHMI periode 2012-2017 di Jakarta, Selasa (5/2). Acara pelantikan sendiri mengambil tema Memenangkan Masa Depan Indonesia dengan Mahfud MD sebagai ketua Presidium. TEMPO/Seto Wardhana

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Akbar Tandjung dan Fuad Bawazier dalam Pelantikan Majelis Nasional KAHMI periode 2012-2017 di Jakarta, Selasa (5/2). Acara pelantikan sendiri mengambil tema Memenangkan Masa Depan Indonesia dengan Mahfud MD sebagai ketua Presidium. TEMPO/Seto Wardhana"][/caption] Akbar Tanjung  sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar yang selama ini paling sering mengkritik pencalonan Aburizal Bakrie sebagai Capres Golkar,ternyata masih bernafsu dan masih haus akan kekuasaan juga untuk menggapai kursi wakil Presiden pada pemilu Juni 2014 ini. Akbar Tanjung bernafsu ingin menjadi wakil Presiden dengan merujuk hasil survei Freedom Foundation yang menyatakan dirinya berpeluang untuk berduet dengan Jokowi dan Prabowo.Akbar Tanjung juga menjelaskan alasannya ingin menjadi Wakil Presiden. Dengan modal secarik hasil survei tersebut membuat nafsu dan syahwat Akbar Tanjung untuk ingin berkuasa timbul kembali. "Saya berpendapat cukup wajar saya menduduki kursi wakil presiden dengan pengalaman saya yang banyak," kata Akbar saat menggelar jumpa pers di kediamannya, Jalan Purnawarman 18, Jakarta Selatan, Ahad, 13 April 2014.Karena Ngebet Cawapres, Akbar Tandjung Promosikan Diri. Merasakan diri masih mampu  untuk menjadi cawapres,Akbar Tanjung lalu bernostalgia tentang sederet keberhasilanya menduduki kursi penting pada masa lalu seperti menjadi Menteri Pemuda dan Olah Raga dan Menteri Perumahan di era Orde Baru serta Menteri-Sekretaris Negara di era Reformasi.Tidak lupa juga Akbar Tanjung menambahkan keberhasilannya semenjak kuliah berkiprah di organisasi Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia sekitar 1978, Komite Nasional Pemuda Indonesia sekitar 1987, dan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam pada 1969. Akbar Tanjung diusianya yang sudah tidak muda lagi ini masih saja  dirasuki nafsu ingin berkuasa.Sudah berpuluh tahun duduk ditampuk kekuasaan waktu zaman Orde baru dengan berbagai posisi strategis sampai menjadi Ketua Umum Golkar.Apakah itu semua itu tidak cukup.Seharusnya diusia seperti sekarang Akbar Tanjung harusnya memberikan contoh yang baik dengan mendorong calon-calon muda potensial untuk menjadi cawapres. Berikanlah kesempatan buat generasi muda buat memimpin bangsa ini. Arogansi dan keinginan untuk ingin berkuasa dari generasi tua seperti Akbar Tanjung ini, memberikan contoh yang buruk buat berkembang dan menonjolkan tokoh -tokoh muda yang potensial yang akan mampu memimpin bangsa kedepan. Peneliti LIPI Ikrar Nusa Bhakti juga menilai Akbar Tanjung belum layak untuk menjadi wakil Presiden,karena elektabilitas Akbar masih sangat rendah.Selain itu juga harus ada chemistry dengan capresnya.Dengan kondisi seperti itu partai mana yang mau meminang Akbar Tanjung untuk menjadi Cawapres. Kondisi Akbar Tanjung tentunya berbeda dengan Jusuf Kalla yang masih memiliki peluang untuk menjadi Cawapres.Nama Jusuf Kalla masih punya track record bagus ditengah masyarakat kita.Walaupun Jusuf Kalla juga tidak berusia muda lagi,tapi beliau masih disukai diberbagai kalangan masyarakat luas.Apa kata dunia jika Akbar tanjung diduetkan dengan Jokowi nantinya di Pemilu Pilpres dan Wapres Juli 2014 nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline