"Bahagia itu Sederhana"
Ketika yang kamu rindukan, merindukanmu.
Ketika yang kau cinta, mencintaimu.
Ketika yang kau perjuangkan, memperjuangkanmu. (-anonim @Pathdailyquote)
Hujan rintik-rintik mengawali langkahku untuk menuju ke kotamu. Kita sebelumnya pernah bertemu sekali pada suatu acara perlombaan media pembelajaran matematika. Kamu sebagai panitianya dan aku sebagai pesertanya. Tugasmu adalah membantu timku untuk menyiapkan berbagai keperluan perlombaan sebelum tampil pada pameran media pembelajaran matematika.
Pandangan pertama akan menyimpan suatu kenangan yang tidak mudah untuk dilupakan. Iya aku teringat sekilas wajahmu yang memesona. Aku segera mencari cara untuk bisa menghubungimu. Untungnya aku segera menemukan contact person-mu yang tertera di pengumuman lomba.
Namun, aku tidak berani langsung menghubungimu. Aku masih malu dan tidak bisa mengungkapkan keinginanku untuk bisa berkenalan lebih dekat denganmu melalui aplikasi whatss app.
Sebulan berlalu pertemuan kita di acara lomba. Aku memberanikan diri untuk men-chatting-mu terlebih dulu. Butuh suatu keberanian untuk memulai karena kita hanya pernah bertemu sekali pada acara formal yakni suatu perlombaan.
Qw : Assalamualaikum
you : waalaikumsalam
Qw : Saya yang dulu ikut lomba media
You : Ohh iya mas. Pantesan kayak genal gitu. Ada apa ya mas?
Qw : Tidak ada apa-apa ko dek. Terimakasih bantuannya dulu ya.
You : Iya mas itu memang sudah kewajiban kami sebagai panitia. Sampean (kamu), namanya siapa ya? Saya lupa