Bertempat di Aula MI Darul Huda (MI DH) kota Mojokerto(4-8-2018), Kepala MI DH mengadakan acara rapat kerja yang isinya meliputi evaluasi diri madrasah, pengenalan kurikulum 2013 (K-13), dan penyusunan perangkat pembelajaran kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Acara dibuka oleh Kepala MI DH, Drs. Riha Mustofa, M. PdI. Tujuan diselenggarakan acara ini adalah untuk memberikan pembekalan bagi guru-guru MI DH dalam menyusun perangkat pembelajaran selama satu tahun. Menurutnya banyak guru yang sebenarnya penguasaan materinya bagus tetapi tidak bisa dalam mengkondisikan kelas.
Contohnya adalah pada saat guru melakukan penilaian. Biasanya siswa dibiarkan saja saat kedepan berkerumunan. Anak-anak lalu mengelilingi meja gurunya. Sebaiknya selama guru memberikan penilaian terhadap tugas siswa. Guru memberikan tugas tambahan lagi. Agar suasana kelas tetap kondusif.
Selain itu jika ada siswa yang meminta izin kebelakang. Sebaiknya hanya dua orang saja yang diberikan izin. Setelah itu berganti dengan siswa yang lain. Hal ini bisa membuat mereka lebih disiplin dalam belajar pada saat jam pelajaran berlangsung.
Salah satu pemateri Ruhayanah, Pengawas Kemenag menjelaskan cara memberikan penilaian kinerja guru (PKG). Rencananya PKG akan dilakukan oleh Kepala MI DH pada tanggal sebelas sampai empat belas Agustus tahun 2018. Pada saat PKG, Kepala MIDH akan menilai perangkat pembelajaran guru dan cara mengajar guru-guru MIDH didalam kelas. Penilaian dilakukan secara online menggunakan laptop.
Sementara di sesi penyusunan perangkat pembelajaran. Pematerinya adalah Silfi zamrony, Wakasek kurikulum. Beliau menjelaskan cara menyusun rencana pekan efektif, program tahunan, dan program semester bagi guru-guru MIDH. Sebelum menyusunnya, guru bisa menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, dan minggu pembelajaran efektif. Setelah itu baru menghitung jumlah belajar efektifnya.
Pertama, peserta mengisi perhitungan jam efektif yang telah disediakan. Ada dua tabel yang terdiri dari semester ganjil dan semester genap. Pada setiap tabel bagian kolom ada nama hari dalam seminggu. Sementara pada bagian barisnya ada nama-nama bulan dalam satu semester.
Kedua, peserta mengisi jumlah hari Senin sampai sabtu pada bulan Juli. Hal ini terus dilakukan sampai pada bulan Desember. Setelah itu, peserta mengisi jumlah hari efektif (JHE). Hal ini biasanya tergantung dari pelajaran yang kita ajarkan ke anak-anak.
Misalnya saya mengajar pelajaran matematika di kelas III-C. Satu minggu ada lima jam pelajaran. Yakni hari senin dan selasa, dengan rincian Senin ada tiga jam pelajaran. Kemudian Selasa ada dua jam pelajaran.
Kita mengisi Jumlah hari efektif (JHE) pada hari senin dengan angka dua puluh dua. Sementara jam pelajaran (JP), kita isi tiga. Lalu dikalikan JHE dan JP hasilnya adalah enam puluh enam. JHE pada hari selasa ada dua puluh. Sementara JP pada hari selasa ada dua. Lalu dikalikan lagi JHE dan JP hasilnya adalah empat puluh.
Setelah itu kita mengisi jumlah jam efektif dengan menjumlahkan JHE x JP pada hari Senin dan Selasa. Pada pengurangan jam efektif diambil dari UTS dan UAS selama sepekan. Kita isi masing-masing lima JP untuk UTS dan UAS. Sementara UH kalau dilakukan selama dua kali dalam satu semester maka menghitungnya (2x2 JP) hasilnya 4JP. Jadi totalnya empat belas. Sisa jam efektif adalah jumlah jam efektif diambil dengan pengurangan jam efektif.