Lihat ke Halaman Asli

Eki Tirtana Zamzani

Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Tokoh Inspiratif di Lingkungan Kerja

Diperbarui: 29 Mei 2018   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Inspiratif berasal dari kata inspirasi. Inspirasi adalah sesuatu yang membuat kita bersemangat dalam menjalani kehidupan. Tokoh inspiratif yang penulis jumpai dilingkungan kerja adalah pemimpin kami sendiri dibimbel The House of Trining Centre Mojokerto. Beliau dipanggil Mr arwisa. Usia beliau sekarang adalah 35 tahun. Beliau masih lajang dan dalam beraktivitas biasanya berkacamata. Penampilanya rapi dan kalau ada acara resmi biasanya berdasi.

Mr arwisa selain sebagai pimpinan kami. Beliau juga merangkap sebagai tutor bahasa inggris. Bicara bahasa inggrisnya sudah begitu lancar cas-cis-cus. Tentu ada tipsnya untuk bisa begitu lancar dalam berbicara bahasa inggris. Katanya dulu ketika beliau kuliah di universitas negeri surabaya dapat tantangan dari dosennya. Yakni menghafalkan kata-kata dalam bahasa inggris yang diberikan target setiap harinya. Baik itu kata benda (noun), kata sifat (adjektif), dan kata kerja (verb). Selain itu beliau juga harus setor soal yang bisa dikuasainya kepada dosen tersebut setiap hari. Sehingga kini didepan staf-stafnya beliau terlihat begitu lancar kalau berbicara bahasa inggris. Sehingga pendengarnya bisa termotivasi untuk  lancar berbicara dalam bahasa inggris.

Sebagai tutor matematika, penulis seperti prajurit yang siap untuk ditugaskan dalam mengajar oleh pimpinan. Begitu pula dengan berbagai kebijakan yang ada dibimbel. Seperti baju harus dimasukkan, rambut harus disisir yang rapi dengan minyak rambut, dan yang terpenting adalah kelihatan fresh (segar) dimata teman-teman kerja dan murid. Penampilan menjadi yang paling utama ditempat kerja kami. Karena yang dijual dibimbel kami adalah jasa. Suatu pertunjukkan dalam mengajar/menyampaikan ilmu kepada siswa-siswa kami.

Kebiasaan dibimbel kami mengadakan breafing setiap hari sabtu malam. Breafing dipimpin secara langsung oleh Mr Arwisa. Sebelum memimpin rapat biasanya diberikan pembukaan mengenai pentingnya mengingat kematian. Sehingga sarannya adalah kita disuruh untuk memberikan kemampuan terbaik kita dalam bekerja pada hari itu. Karena masih belum bisa dipastikan setelah kita tidur nanti malam masih bisa melihat mentari di pagi hari atau tidak. Karena kehidupan dan kematian itu masih menjadi misteri ilahi. Dan dalam bekerja kita tidak boleh pamrih. Misal bekerja dengan baik apabila dilihat oleh pimpinan. Namun ketika tidak diperhatikan malah sebaliknya. 

Setelah itu, baru pelaporan setiap seksi. Dari seksi administrasi, tutor, hingga house keeping. Dan diakhiri dengan pengundian arisan. Suatu acara yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap staf dan tutor. Arisan bisa jadi tabungan yang sewaktu-waktu bisa kita dapatkan bila beruntung. 

Kebijakan disini setiap staf dan tutor yang beragama Islam wajib menjalankan ibadah shalat lima waktu dan membaca Al-Qur'an setiap hari. Beliau selalu mengingatkan kepada stafnya untuk selalu menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Karena nilai manfaat yang dapat dirasakan saat kita hidup di dunia adalah dengan nilai-nilai sosial yang telah kita berikan kepada orang lain. Apabila kita berani menyakiti hati saudara kita, maka hal ini bisa mengganjal kita dihari pembalasan nanti. Jika hati saudara yang telah kita sakiti tersebut tidak bisa memaafkan kita. Berbeda halnya dengan hubungan yang sifatnya secara langsung kepada Allah SWT. Seperti shalat, mengaji, dan puasa diterima atau tidak ibadah kita tentu tergantung dari hak preogratif Allah.

Bahasa yang digunakan dibimbel kami biasanya pakai bahasa jawa krama inggil. Tujuannya adalah untuk lebih menghormati dan menghargai teman-teman yang lain. Dengan kita berusaha menghormati orang lain maka diri kita secara otomatis akan dihormati juga oleh orang lain. Selain bahasa jawa, ada bahasa inggris yang menjadi bahasa kedua. Namun dalam penggunaan bahasa inggris, kita juga masih dalam tahap belajar. Apabila masih terjadi kesalahan dalam berbicara atau mengetik pesan dalam bahasa inggris digroup Whats App kantor maka akan dibetulkan oleh Mr Arwisa. Dalam pembelajaran dikelas kecuali pelajaran bahasa inggris, kami masih menggunakan bahasa sehari-hari yakni bahasa indonesia.

Beliau selalu menghindari gesekan dengan staf-stafnya. Jadi biasanya penugasan-penugasan dilimpahkan ke staf-staf yang lain. Sehingga staf tersebut yang menyuruh kita untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh pimpinan. Beliau jarang menyuruh kita untuk ikut mengerjakan tugas kebersihan kantor. Kalau ada yang tidak beres mengenai kebersihan di kantor. Biasanya beliau langsung bertindak sendiri menanganinya. Sehingga secara otomatis staf-staf yang lain pun ikut membantu. Prinsip beliau yakni tidak mau menyuruh orang lain. Jadi beliau langsung memberikan contoh berupa perbuatan. Yang tujuannya adalah agar staf-stafnya itu langsung mencontohnya.

Pernah suatu saat beliau bertanya kepada staf-stafnya. Apa yang membuat hidup kalian bisa bahagia?" teman-teman ada yang menjawab menonton bioskop, bersantai dirumah ketika liburan tiba, dan ada juga berwisata di akhir pekan. Beliau tidak menyalahkan jawaban teman-teman. Hal ini tentu tergantung dari pribadi masing-masing. Setelah itu beliau mengungkapkan yang paling membuat beliau bahagia adalah saat melihat orang disekelilingnya bahagia. 

Seperti mengajak staf-stafnya pergi travelling diakhir pekan. Atau bisa juga mengajak makan-makan bersama di warung makan. Prinsip beliau adalah dengan membahagiakan orang lain hidupnya juga akan terasa bahagia. Dan juga dengan membuat orang lain kaya dengan cara bekerja dibimbelnya. Maka Tuhan yang akan membantunya dalam usaha untuk mengayakan dirinya.

Beliau tidak pernah menganggap para stafnya adalah pembantunya. Staf-staf merupakan tamu-tamunya yang datang kesini untuk bekerja mencari nafkah bagi keluarganya dirumah. Sehingga tamu-tamunya tersebut begitu dihargai. Staf dan pimpinan melakukan simbiosis mutualisme. Yakni suatu hubungan yang saling menguntungkan. Pimpinan butuh tenaga tutor untuk mengajar dan juga staf untuk mengerjakan administrasi bimbel. Begitu pula dengan tutor dan admin yang membutuhkan pekerjaan untuk kelangsungan hidup keluarganya. Jadi disini antara pimpinan dan staf/tutor adalah fifty-fity.

Semoga bermanfaat

Mojokerto, 29-05-2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline