Lihat ke Halaman Asli

Sruuuuuppp..

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perkenalanku dengannya awalnya biasa biasa saja, tak memberi kesan mendalam. Temanku yang mengenalkannya padaku. Sebenarnya tak ada yang spesial darinya, mungkin tak seperti cerita perkenalan antara dua sejoli. Dimana ketika benih benih cinta telah tumbuh, maka semuanya akan terasa manis. Namun cerita cintaku ini, selalu terasa pekat dan agak pahit. Namun dibalik ke"pahitannya", nikmatnya terasa, sungguh sangat terasa.

Entah kapan aku jatuh cinta padanya. Aneh, ya sungguh aneh pikirku awalnya, jatuh cinta kepada sosok hitam pekatnya. Agak kecoklotan ketika dia berlotion krim milk. Makin manis jadinya.

Tapi sosoknya yang memikat itu, semakin lengkap ketika semua lelaki yang memandangnya seakan ingin mencicipi sosoknya itu. Ya, terkadang aku cemburu dibuatnya, cemburu ketika ia mampu menghilangkan kepenatan pria lain, cemburu ketika ia mampu membuat yang menikmatinya tersenyum. Seolah olah seperti wanita penghibur bagi pria yang haus kasih dan nafsu. Seperti candu bagi yang telah menikmatinya.

Kehadirannya terkadang mengalahkan kehadiran Avril Lavigne di gendang telingaku, mengalahkan senyum manis Aura kasih.
Tak kenal waktu, selalu datang dan bisa menghangatkan tubuhku ketika aku mencicipinya melalui bibirku.

Dan sore ini, seakan terenyum padaku, ia pun seolah berbisik mesra padaku, " ayo.. cicipi aku.."

"ahh.. tunggu aku sayang.." bisikku dalam hati, sambil mencicipi rasanya yang pahit dengan bibirku..

"sruuuuupppp.."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline