Lihat ke Halaman Asli

Puisi Ti Indung Sajak Ti Bapak

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Regeupkeun!!

Ieu..

Puisi ti indung sajak ti bapa

Keur budakna, keur budakna

(keur kuring, keur anjeun)

Mun teu salah mah judulna teh omat

Aing teu bisa mere huntu

Aing teu bisa mere timel

Aing teu bisa mere ucing

Aing teu bisa mere bu'uk, mere inten

Aing teu bisa bedog, mere iteuk

Aing teu bisa mere simut, mere kasur

Aing ngan ukur bisa mere omat...OMAT SOLAT

Sajak sunda yang saya tulis di atas adalah sajak yang saya salin dari pintu kamar di salah satu pesantren di Cinunuk, Kabupaten Bandung, beberapa bulan lalu. Nama pesantrenya, Nailul Qiram. Selain menyimpan pesan yang dalam, sajak itu- setelah saya baca, ternyata mengandung humor. Saya saja, benar-benar terpingkal-pingkal sehabis menziarahinya. Makanya, meski iseng- sajak itu saya salin di buku catatan harian saya.

Tentunya, sebelum saya mencatat ke dalam buku harian saya, saya terlebih dahulu meminta izin pada teman saya yang menghuni kamar di pesantren itu. Setelah mempersilakan, saya langsung mencatatnya di buku harian saya, yang setiap hari- buku itu saya bawa ke mana-mana. Kata teman saya, yang menulis sajak sunda di pintu kamarnya itu temannya yang dulu sempat satu kamar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline