Lihat ke Halaman Asli

Puisi Hidup

Diperbarui: 9 Februari 2017   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Seorang yang berani melihat Fakta-fakta realis, mau tidak mau akan mempunyai nada yang pesimis. Freud begitu kecewa karena orang-orang selalu berusaha hidup dari ilusinya sendiri dan berusaha sekuat tenaga untuk menolak realitas kehidupan. dan semua orang kebanyakan berfikir begini. Mau tidak mau harus menjadi begini. Dalam suatu kesadaran akan nada nada murung, orang yang berpaling darinya.

Tapi ketika berdebat dia mencoba mempertahankan pendapat bahwa ada dasar sifat bangsa pribadi secara biologis dan aku berusaha meyakinkan nya akan kesalahan ini. terlihat dia begitu takut berhadapan dengan kebenaran. Kebenaran itu lembut dan mesra tetapi begitu murung.

Sangat menarik yang bagiku ada hal-hal yang baru, dia berbicara tentang masa pergeseran yaitu sekitar 500 sebelum masehi. pada masa akibat kekacauan-kekacauan, manusia menolak untuk mengikuti pemikiran tradisional. bagi mereka suatu pegangan hidup telah hilang dan harus mencari nilai-nilai pandangan yang baru 

                     HIDUP

Terasa pendeknya memandang hidup 

Tapi terasa panjang karena deritanya

Maut Tempat perhentian terakhir 

Nikmat datangnya dan selalu diberi salam

Mahluk kecil kembalilah 

Dari tiada ke tiada

Berbahagialah dari ketiadaanmu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline