Lihat ke Halaman Asli

Menuliskan Rindu...

Diperbarui: 3 November 2015   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lama tak kurangkai kata lewat tulisan.....meski hanya sebaris kalimat sederhana. Entahlah.....setiap mencoba menuliskan kata.....selalu terhenti di tengah jalan.Mungkin hal yang biasa dan bisa dialami oleh siapa saja.Hari ini...tiba tiba mataku melihat laptop yang biasa kupakai dulu.....teronggok diam di sudut lemari buku. Terbersit rasa ingin menulis.....yaa....ada rasa rindu berceloteh meski hanya lewat untaian kata.

Begitulah kehidupan....selalu berubah ubah setiap saat....tidak pernah ada yang bisa memprediksi beberapa detik di depan......demikian juga dengan suasana hati.Salah satu kegiatan yang mampu merubah suasana hatiku adalah menulis...dan ini sering aku praktekkan sejak beberapa tahun yang lalu... ada rasa bahagia tersendiri saat merangkai kata.

Saat kesepian melanda.....dengan menulis...ibarat berbicara dengan seorang sahabat saja.Seperti hari ini....sejak pagi......rasa sepi dan sendiri tiba tiba menyergapku.Perasaan sentimentil yang kadang timbul dan tenggelam sejak anak anak tumbuh besar dan mulai meninggalkan rumah untuk menuntut ilmu di luar kota. Mungkin setiap orang tua akan merasakan hal yang sama denganku.....ada kalanya rasa rindu  anak anak sulit terbendung dan membuat diri ini lupa bahwa mereka telah tumbuh besar dan memiliki kehidupan sendiri yang tidak selalu membutuhkan kehadiran kita disisinya.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa kasih ibu sepanjang jalan adalah benar adanya....semua kasih sayang tercurah untuk anak anak dan ingin memberikan yang terbaik untuk mereka.Bisa diibaratkan ....karena kasihlah... seorang ibu bagai memiliki nyawa cadangan untuk anak anaknya. Segala hal yang rasanya mustahil dilakukan ....tak jarang akan mampu dilakukan demi kasihnya terhadap anak anak yang telah dikandung dan dibesarkannya.

Waktu begitu cepat berlalu.....dan kita tak mampu melawannya.Tanpa disadari....semua terus tumbuh dan berkembang. Bila dulu....saat mereka masih kecil kecil.....selalu ada keramaian dan kehebohan di rumah karena celoteh dan keriangan mereka.....kini berganti dengan kesenyapan.Kalau dulu...menanti kepulangan dan menyambut mereka sepulang sekolah dengan segala cerita yang bersahutan penuh semangat....kini berganti menunggu celotehannya lewat sambungan telpon.Tapi...bukankah memang begitulah siklus kehidupan?....pada akhirnya semua akan sampai pada satu titik.Bila direnungkan lagi.... benar adanya bila kita harus selalu mensyukuri apapun yang ada.Bukan mau sok idealis.....tapi bila tanpa rasa syukur...rasanya mustahil mampu mengendalikan segala rasa yang akan mengganggu kehidupan yang sedang dan akan kita jalani sehari hari.

Hidup terus berjalan....dan pada akhirnya akan sampai pada titik selanjutnya.Sebagai seorang manusia biasa hanya bisa menjalani setiap waktu dan membingkai setiap kenangan dengan rasa syukur.Seperti saat ini....bersyukur masih bisa  menulis... hingga  mampu  membantu mengendalikan rasa sepi dan rindu...meski hanya lewat untain kata.Kerinduan adalah salah satu wujud rasa cinta dan kasih....yang akan membawa kita dalam bahagia. Bahagia itu sederhana.....menulislah....maka bahagia akan tercipta......Salam RC.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline