Lihat ke Halaman Asli

Hujan

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya tiba – tiba menghilang dari istananya

Serasa istananya di penuhi oleh ribuan jin botol raksasa

Menenggelamkan cahaya bagi penikmatnya

Mematikan inspirasi pengkhayalnya

Air matanya mulai mengalir deras

Tak satupun penduduknya yang mampu membendung tangisnya

Milyaran air turun

Tiap butirnya menyimpan makna pembebasan

Tiap menyentuh butirnya, akan ada aroma paling menawan

Seperti parfum kelas dunia namun tak tertandingi

Aromanya pengikat masa lalu paling bahagia

Tak akan pernah hilang, selalu terkenang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline