Lihat ke Halaman Asli

Didik Prasetyo

Live - Love - Life

Retak di Dalam Senyap

Diperbarui: 14 April 2025   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Retak di Dalam Senyap | pixabay

LAGU YANG TAK SELESAI

Bab 6 Retak di Dalam Senyap

Pagi itu, barak demi barak terdengar lebih sunyi dari biasanya. Tak terdengar suara logam diketuk atau obrolan lirih sambil mengikat tali sepatu. Beberapa interniran hanya duduk diam, menatap lantai atau langit yang mendung. Ada semacam kabut tak kasat mata menyelimuti tempat itu. Bukan dari udara, tapi dari perasaan bahwa sesuatu telah terjadi.

Di barak Nora, ia tahu ada yang salah sejak sebelum lonceng pagi dibunyikan.

"Pambudi tidak kelihatan," gumam salah satu perempuan dari barak tetangga. "Katanya, dia dipindah."

Nora menahan nafas saat mendengarnya. Ia menyibukkan diri mencuci pakaian, menjemur, membersihkan kamar kecil, apa pun untuk menutupi gelisah yang menggigitnya dari dalam.

Sore itu, saat membilas kain di sudut halaman, suara lembut Suster Theresia datang dari belakang.

"Mereka memindahkannya ke Pos Gudang 3," katanya perlahan. "Tempat logistik berat. Jauh dari sini."

Nora menatap wajah suster itu, mencoba membaca lebih dari yang diucapkan.

"Mereka tak suka kedekatan yang mencolok," lanjutnya. "Tapi lebih dari itu, mereka tak suka harapan."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline