Lihat ke Halaman Asli

Ashwin Pulungan

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Cara Melawan Penjajahan Ekonomi Kapitalisme

Diperbarui: 19 Desember 2017   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inspirasi dari UUD 1945 Sudah cukup lengkap agar Indonesia Mandiri, Berdikari dalam bidang IPTEK, Ekonomi, Sosial, Budaya Yang BerTuhan Maha Esa. (Dok. Pribadi))

Pernyataan yang berasal dari Negara Amerika Serikat (AS) yang mengejutkan masyarakat dunia adalah disampaikan dengan tanpa memperdulikan reaksi negatif dari seluruh dunia, dimana Donald Trump (DT) sebagai Presiden AS menyatakan dengan sombongnya bahwa Ibukota Israel adalah Jerusalem (Al Quds). Kita ketahui bersama, bahwa selama ini Jerusalem adalah Ibu kota Palestina. Bahkan disebuah peta yang dirilis pada tahun 1947 oleh surat kabar National Goegraphic, kita tidak lihat dan temukan negara Israel malah yang ada hanyalah Negara Palestina dengan ibukota Jerusalem.

Pernyataan DT telah mengundang reaksi keras dari berbagai negara didunia, sehingga akan terjadi gelombang untuk memboikot semua produksi yang berkaitan atau sebagai link AS didunia, sehingga akan berdampak kepada penurunan besar terhadap roda produksi masyarakat industri di AS, yang akhirnya akan menimbulkan resesi AS yang akan diderita bagi masyarakat AS. Didalam negeri AS sendiri juga, DT mendapat kecaman keras, dimana masyarakat AS juga mengetahui kejiwaan DT adalah sebagai figur Presiden yang mengidap sakit kejiwaan sangat akut (dapat kita saksikan diberbagai media Youtube).

Kedigdayaan AS adalah dibentuk dari kebangkitan kekuatan ekonomi AS pada 25 tahun yang lalu sehingga AS sebagai Kapitalisme Dunia memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi sehingga menobatkan sendiri bahwa negara AS adalah sebagai Polisi dunia. Pada kenyataannya penobatan itu berjalan secara tidak adil dan memiliki politik double standard sehingga yang disaksikan masyarakat dunia adalah promosi-propaganda AS yang negatif kotor atas ketidak adilan yang berlangsung sampai saat ini. 

Bagi kita sebagai masyarakat Islam, hal ini jangan dibiarkan dan harus kita jawab dengan sebuah keseriusan gerakan massal dengan membangun kembali sebuah peradaban kekuatan ekonomi, politik, sosial dan IPTEK juga sebagai mana yang telah terjadi pada "Kejayaan Islam" didunia pada masa 8 abad yang lalu.

Hikmah yang dapat diambil oleh seluruh ummat Islam dunia atas kemungkaran dajjal DT adalah "BERSATU-BERUKHUWAH" dalam segala hal yang bersifat positif serta membangun peradaban manusia yang Rahmatan Lil Aalamiin, sebagaimana tercantum didalam Al Qur'an.     

Ajaran Islam tidak pernah membedakan atau memisahkan antara Politik dan Agama, antara Ekonomi, Budaya, Sosial, Teknologi dengan Agama Islam. Semuanya harus secara holistik bersatu padu tak terpisahkan, karena pada awal ide dan niat (wajib ucap Bismillaahirrahmaanirrahiim) menuju proses perencanaan hingga menjadi produksi nyata harus mengikuti protab-juknis yang HALAL yang diinginkan Allah SWT, hanya saja diperjalanan pencapaian prosesnya ada siasah-politik-ekonomi didalamnya.

Jika ada kelompok yang menganjurkan bahwa politik, ekonomi dan budaya harus dipisahkan dengan agama, itu adalah pandangan sekuler dan ada cuci otak (brain washing) dari pihak musuh Islam. Politik, Ekonomi yang Islami adalah tidak boleh berbohong dan harus jujur (perhatikan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Teknologi terpan yang telah dibangun Rasulullah Muhammad SAW di Kota Madinah dahulu). 

Sekarang penulis ajak untuk masuk kedalam misi dan visi penulis agar kita bisa sampai kepada apa yang akan kita perbuat sehingga kita sebagai ummat Islam bisa membuktikan apa sesungguhnya yang disebut dengan PRAKTIKA RAHMATAN LIL AALAMIIN itu.

Melawan musuh dan melawan penjajahan ekonomi, adalah tidak membeli PRODUK PRODUK PENJAJAH sama sekali. Selanjutnya kita yang terjajah ekonomi, SEGERA MEMBUAT PASAR SENDIRI yang khusus memperjual belikan semua PRODUK PRODUK ANAK BANGSA SENDIRI baik bahan baku, bahan setengah jadi maupun bahan jadi.

Secara bertahap anak bangsa sendiri membuat dan membangun BANK ANAK BANGSA di berbagai Masjid/dekat Masjid yang meladeni semua aliran nilai tukar kebutuhan dan keperluan konsumen anak bangsa sendiri. Design arsitek masjid di Indonesia kedepan adalah harus lengkap dengan Bank, Pasar Swalayan, Kuliner Syariah, Hotel Syariah (disini untuk lobby transaksi ekonomi), Perpustakaan digital offline-online.

Selanjutnya, para anak bangsa yang telah bersatu padu, segera membuat berbagai badan usaha produktif di pertanian, peternakan, aneka industri kebutuhan rumah tangga, Horeka (hotel, restoran, cafe-kantin) syariah dan Produksi TEKNOLOGI TERAPAN yang berdaya saing tinggi, software terbaik frendly, membangun berbagai kawasan hunian PROPERTI SYARIAH komunitas Islami dan design arsitektur yang terbagus dan terbaik (konsep bersyukur tidak ada bahan apapun yang terbuang sia sia) untuk bisa mengisi seluruh kebutuhan semua pasar sendiri yang dibangun secara ber KOPERASI. Bisa juga aneka produksi itu untuk tujuan ekspor keberbagai negara berpenduduk Islam dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline