Lihat ke Halaman Asli

Ashwin Pulungan

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Solusi Perunggasan Nasional dari Seorang Tukang Becak

Diperbarui: 26 Agustus 2017   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangung bahan baku penting dan strategis dalam meningkatkan daya saing peternakan unggas Nasional. (Foto Dok.Pribadi)

Saya (Petryt) mencoba untuk berjalan kaki di sepanjang jalan yang penuh dengan pepohonan rindang, disuatu pojok jalan di Kota Bandung ada seorang tukang becak yang sedang menanti penumpang, lalu saya dekati dan mengajak berdiskusi. Kelihatannya tampang sang tukang becak, memiliki wawasan tentang kehidupan. Setelah diajak ngobrol ngalor ngidul, ternyata benar dan Mang Becak adalah mantan peternak rakyat.

Petryt (P) : Mang Becak (MB), bagaimana dengan pendapatan membeca sekarang ini ? Dan sudah berapa lama membecak Mang ?

MB : Wah..sulit sekarang Den, selama 5 tahun narik becak, sejak 2015 yang lalu hingga kini, pendapatan Mang, hanya bisa cukup makan saja, tidak ada sisa untuk keluarga di kampung Den. Susah sekarang untuk dapat penumpang. Semua serba mahal, makan sehari hari mahal, penumpang susah didapat.

P : Jadi apa upaya Mang untuk mendapatkan pendapatan lebih selain menarik becak ?

MB : Begini Den, Mang sering menawarkan tenaga untuk menjadi tukang kebon membersihkan halaman dengan sabit, merapikan pepohonan rumah rumah dan mencuci mobil dan motor tetangga disekitar sini. Lumayanlah aya langkungna kanggo nambihan panghasilan.

P : Sebelum membecak, Mang pernah usaha apa ?

MB : Mang dulu pernah beternak hayam negri pedaging sejumlah 4.000 ekor dikampung dan hasilna lumayan Den selama 3 tahun dan pernah ikut kemitraan abal abal, tapi setelah menjelang tahun 1997 usaha bangkrut. Akhirnya semua tanah dan kandang terjual kepada orang lain untuk bayar hutang.

P : Mengapa bangkrut Mang ?

MB : Itu katanya gagara ada dari peternakan hayam yang besar besar, Mang kurang paham katanya Kortel dan Mangnapoli serta menjelang krisis ekonomi, semua bahan baku usaha jadi serba mahal saat itu.

P : Ooohhh.... Itu usaha besar melakukan kejahatan ekonomi berupa Kartel dan Monopoli. Itu urusan KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) Mang.   

Setelah membahas beberapa cerita dan pengalaman, Mang Becak mendapatkan seorang  penumpang, dan saya katakan silahkan Mang terima saja penumpangnya, saya menunggu Mang disini, nanti setelah selesai nariknya kita lanjutkan pembicaraan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline