Lihat ke Halaman Asli

Ashwin Pulungan

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Mimpi Penelitian Otak Beberapa Bangsa

Diperbarui: 13 Mei 2016   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Republika 13/5/2016

Didalam sebuah penelitian bertaraf Internasional, diadakanlah penelitian beberapa Otak dari bangsa bangsa berpenduduk terbesar dunia.

Yang diperiksa adalah orang pilihan untuk mewakili : Bangsa China, Bangsa India, Bangsa Amerika dan Bangsa Indonesia.

Penelitian I : Bangsa China dia adalah seorang Pengusaha.

Diadakan operasi otak dengan membuka batok kepala, lalu semua syaraf digantikan dengan otak buatan dengan micro chip digital yang hanya bisa mengendalikan detak jantung dan pencernaan serta pernafasan saja. Otak orang China ini  dilepaskan lalu diteliti, ternyata otaknya bergelombang bergurat dengan lekukan yang dalam menandakan otaknya dipakai sangat maksimal menghadapi berbagai tantangan hidup yang keras selama hidupnya. Setelah dicatat tanda tandanya dan ciri cirinya, kembali dimasukkan otaknya lagi kedalam batok kepalanya dan kembali sehat seperti semula.

Penelitian II : Bangsa India dia adalah seorang Ilmuwan dan penemu.

Diadakan perlakukan yang sama seperti yang dilakukan kepada orang China diatas, setelah diteliti ternyata otaknya bergelombang bergurat dengan lekukan yang dalam dan tajam menandakan otaknya dipakai sangat maksimal selama hidupnya dan selalu berpikir untuk menjawab berbagai tantangan kehidupan yang berat. Sedikit berbeda dengan otak orang China tadi. Setelah dicatat tanda tandanya dan ciri cirinya serta spesifikasinya, kembali dimasukkan otaknya lagi kedalam batok kepalanya dan kembali sehat seperti semula.

Penelitian III : Bangsa Amerika dia adalah seorang Ilmuwan dan Senator.

Diadakan perlakukan yang sama seperti yang dilakukan kepada orang China dan India diatas, setelah diteliti ternyata otaknya bergelombang bergurat dengan lekukan dua jalur yang dalam dan tajam menandakan otaknya dipakai sangat maksimal selama hidupnya dan selalu berpikir untuk menjawab berbagai tantangan kehidupan yang sangat berat. Sedikit berbeda dengan otak orang China dan India tadi. Setelah dicatat tanda tandanya dan ciri cirinya serta spesifikasinya, kembali dimasukkan otaknya lagi kedalam batok kepalanya dan kembali sehat seperti semula.

Penelitian IV : Bangsa Indonesia dia adalah seorang Pengusaha Kontraktor dan Politisi.

Diadakan perlakukan yang sama seperti yang dilakukan kepada orang China dan India serta orang Amerika diatas, setelah diteliti ternyata otaknya sedikit bergelombang bergurat tanpa lekukan dua jalur dan cenderung datar, menandakan otaknya jarang dipakai selama hidupnya dan selalu berpikir untuk menghadapi tantangan kehidupan yang sangat ringan. Sangat berbeda dengan otak orang China dan India serta Amerika tadi. Setelah dicatat tanda tandanya dan ciri cirinya serta spesifikasinya, tiba tiba ada temannya yang datang keruangan operasi dan temannya ini terlibat pembicaraan dengan Tim Dokter bahwa yang lagi dioperasi otaknya itu adalah teman akrabnya dan saat ini sudah diterima sebagai calon anggota DEWAN-RI dari sebuah Partai. Entah apa penyebabnya, tiba tiba Politisi yang lagi terlentang di tempat tidur operasi, bangun secara mendadak dan sadar lalu bisa berdiri….. semua Tim dokter terheran heran dan mengatakan Amazing, lalu ada yang mengatakan Crazzy…. Waow…. Lalu mereka saling berpelukan serta haru karena bisa berjumpa dengan teman separtainya yang membawa berita gembira. Lalu si Politisi yang masih status perawatan khusus ini mengatakan …… kami akan pulang segera ke Indonesia. Tim dokter terheran heran lalu mengatakan ……… otak anda masih diluar dan berada di incubator kaca itu …….. lalu dijawab oleh sang Pasien ……. Tidak apa apa Dokter lupakan saja, saya sudah sembuh kok dan akan segera ke Indonesia. Berangkatlah kedua orang politisi itu meninggalkan rumah sakit. Setelah sampai di Indonesia beberapa lama berselang, memang benar orang tersebut terpilih menjadi anggota DEWAN RI dan wakil rakyat katanya. (Ashwin Pulungan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline