Lihat ke Halaman Asli

Ashwin Pulungan

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Presiden Jokowi dan Menteri Saling Tidak Akur

Diperbarui: 3 Maret 2016   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menteri Sudirman Said yang suka membangkang kepada Menko Rizal Ramli"][/caption]Menyimak beberapa pemberitaan akhir akhir ini menyangkut beberapa Menteri yang tidak satu pola pikir serta terjebak saling sindir, yang penulis sorot kali ini adalah ketidak-akuran antara Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Sudirman Said dengan Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli yang digelar dengan “Rajawali Ngepret”.

Reshuffle pertama Kabinet Kerja yang dilakukan Presiden Jokowi, menghadirkan salah satu Menteri Koordinator Rizal Ramli. Kehadiran Rizal Ramli menurut berbagai pihak banyak mengundang polemik dari kalangan Menteri sendiri di Kabinet Kerja. Selanjutnya Rizal Ramli sebelumnya juga termasuk sosok yang cukup keras mengkritisi kinerja kepemimpinan Presiden Jokowi selama ini, akan tetapi malah Presiden Jokowi mengangkat Rizal Ramli menjadi rekan Kabinet bentukan Presiden Jokowi. Setelah pengangkatan Rizal Ramli menjadi Menko dalam Kabinet Kerja, hanya dalam beberapa hari saja, Rizal Ramli sudah mengeluarkan jurus “kepretnya” dan yang terkepret adalah Menteri ESDM Sudirman Said. Presiden Jokowi rupanya sengaja memasukkan Rizal Ramli adalah untuk memanfaatkan Rajawali Ngepretnya.  

Selanjutnya kedua sosok ini terus berkelanjutan saling sindir dan saling berargumentasi membela kebenaran pendapatnya, terutama Sudirman Said yang selama keberadaan Rizal Ramli sebagai Menko yang membawahi Kementerian yang dipimpin Sudirman Said tidak mau menunjukkan kepatuhannya kepada komando koordinasi yang dijalankan dan dipolakan oleh Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinasi.

Malah Menteri Sudirman Said pernah mengatakan bahwa “saya bukan bawahan dari Rizal Ramli” dan ini menunjukkan pembangkangannya kepada Menteri Koordinasi Rizal Ramli yang ada didalam Kabinet Kerja tersebut. Selanjutnya Sudirman Said pernah men-twit agak emosi dalam kalimat “Tidak usah berpolemik. Yang pura-pura berjuang untuk rakyat, yang menipu, yang suka mengklaim paling tahu, yang mau coba mengganti investor Masela berhentilah membohongi rakyat. Karena suatu saat akan terbongkar niat busukmu”. Semua sudah jelas bahwa Menko membawahi beberapa Menteri dalam Koordinasinya.

Terakhir adalah penyelesaian cara Sudirman Said dalam mensolusi permasalahan PT.Freeport Indonesia (masalah smelter dan ekspor bahan mentah mineral) dan sangat mengundang kontroversial karena telah melanggar UU serta cara mensolusi yang juga tidak disetujui oleh Menkonya sendiri Rizal Ramli. Sampai Rizal Ramli mengatakan “ada menteri yang keblinger karena berupaya memperpanjang kontrak PT.Freeport Indonesia” tudingan ini jelas ditujukan kepada Menteri bawahannya yang suka membangkang Sudirman Said. Selanjutnya perang twitter dalam balasan kalimatnya Rizal Ramli dengan nada yang dewasa adalah “Walah.. Walah.. Kok sibuk analisa kelakuan sendiri.. Lucu deh...”. Perang twitter ini, menurut penulis, sudah dalam tahap yang sangat keras mengkhawatirkan dan Presiden Jokowi harus segera bijaksana untuk mensolusi perseteruan diantara kedua Menterinya ini.

Kita sebagai rakyat Indonesia, sangat miris dan menyayangkan terjadinya gonjang ganjing Kabinet Kerja dalam menjalankan manajemen Kepemerintahan Pusat. Kita sebagai rakyat, sangat tidak rela Pemerintahan Pusat dijalankan dan dimanajemeni secara tidak sinergi sehingga bisa menimbulkan berbagai dampak pengaruh yang tidak baik kepada keberlangsungan perjalanan Negara Republik Indonesia. Kita sebagai rakyat, menyediakan dana yang cukup besar dalam APBN termasuk juga APBD, serta memilih seorang Presiden dan memilih para Kepala Daerah dengan segala fasilitasnya adalah “menginginkan kehadiran kepemimpian yang bersih efisien dan bersinergi”. Walaupun Negara ini di kendalikan secara baik dan benar saja serta dijalankan dengan tim kabinet yang bersinergi, akan mendapatkan tantangan dan permasalahan Negara yang sangat berat, apalagi dijalankan dengan sebuah kinerja kabinet yang tidak bersinergi baik seperti yang terjadi pada Kabinet Kerja Jokowi.

Apa yang seharusnya dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk mengatasi beberapa Menteri-nya yang saling tidak akur ini ?

1.Presiden Jokowi harus melakukan reshuffle kabinet segera dan menggantikan Sudirman Said dengan sosok yang bisa kompak dengan Menko-nya. Selanjutnya bisa juga menggantikan segera Menteri yang lainnya yang selama ini dinilai tidak kapabel mencapai sasarannya didalam menjalankan Kementeriannya,       

2.Presiden Jokowi untuk kali kedua mereshuffle kabinet ini adalah merupakan reshuffle yang terakhir, karena tidak ada waktu lagi untuk gonta-ganti SDM Kabinet dalam mencapai target kepemimpinan Presiden Jokowi, mumpung momentum reshuffle masih ada, sebaiknya Presiden Jokowi memilih SDM Kabinet yang mumpuni dalam bidangnya,

3.Presiden Jokowi harus sudah saatnya tidak terpengaruh dengan orang dilingkungan terdekatnya dalam menentukan sosok SDM Kabinet Kerja,

4.Presiden Jokowi sudah saatnya jangan terpengaruh dengan hanya beberapa orang/kelompok yang menggiring arah berbagai investasi asing yang condong hanya kepada Negara tertentu saja yang memiliki agenda konspirasi berbahaya dalam jangka panjang terhadap Negara Indonesia kedepan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline