Memperhatikan beberapa sumber acara komedi siaran TV swasta di Indonesia dalam sepekan, kita menyaksikan banyaknya acara yang sudah kehabisan akal, kehilangan konsep layak tampil sehingga tampilan para komedian dalam kualifikasi sangat rendah jika dibandingkan dengan etika agama, sosial dan budaya masyarakat. Akibatnya tampilan masing-masing acara menjadi dipaksakan sehingga kekonyolan para komedian menjadi ajang pendidikan yang buruk dan tidak baik bagi para pemirsa diseluruh Indonesia.
Komedian diseluruh siaran TV Nasional sudah kehilangan arah karena mereka :
1. Tidak Kreatif lagi sebagai dampak frekwensi tampilan yang tinggi,
2. Malas membaca,
3. Sudah kehilangan akal sehat sehingga kalimat seks dan kekurangan fisik teman jadi dominan bahan banyolan,
4. Malas berdiskusi dengan orang yang berwawasan,
5. Kurang pergaulan dengan orang yang memiliki keahlian informasi sosial, budaya, agama,
6. Tidak ada pembahasan yang matang dan tajam tentang materi acara yang akan mereka tampilkan,
7. Tidak mau menerima kritikan sebagai bahan motivasi perbaikan.
Dampaknya, acara demi acara komedi menjadi tidak menarik dan mengandung kelucuan yang hambar, bahkan kita sebagai penonton merasa malu menyaksikan tayangan mereka karena kita menyaksikan sosok orang bodoh yang tidak memiliki bahan banyolan tapi berani tampil sedang memamerkan kekurangannya tanpa malu.
Pembawa acara yang kebencongan juga sangat sering ditampilkan dalam membawakan acara di TV, padahal mereka ini banyak yang tidak memiliki kualifikasi yang baik dalam membawakan acara apalagi sebagai presenter TV. Sayangnya mereka melakukan serta memaksakan aksi komedi dalam membawakan acaranya sehingga acara tersebut menjadi tidak menarik bahkan sampai mencela rasa budaya masyarakat. Para komedian yang bergaya bencong yang asal tampil bahkan tidak professional sehingga materi lawakannya menjadi sangat rendah yang hanya bisa mencela kekurangan postur tubuh temannya sebagai bukti kekurangan bahan komedi. Kalaupun tidak ada pembawa acara yang baik, tampilkanlah orang-orang yang berkualitas walaupun dia kebencongan tapi ini hanya sebagai jembatan sementara menuju penampilan pembawa acara yang profesional.
Televisi swasta lokal Nasional kita tidak memiliki persediaan SDM yang bisa memunculkan komedian yang pintar serta berwawasan. Sehingga kualitas siaran komedi televisi tidak merusak pendidikan masyarakat dan anak-anak secara Nasional.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya sehingga dapat meningkatkan kualifikasi setiap acara Komedi di televisi kita. Bagaimana pendapat lainnya dari anda ?
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H