Lihat ke Halaman Asli

Ashwin Pulungan

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Pemimpin Pengkhianat dan Pendusta

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Coretan : Ashwin Pulungan

Ketika kalian hai calon pemimpin berkampanye,

Pilihlah saya, saya akan berbuat yang menguntungkan kalian,

Saya tidak akan mengecewakan kalian semua hai penduduk negri,

Pilihlah saya, saya adalah orang yang tidak akan ingkar janji,

Saya adalah pilihan tepat bagi anda semua hai penduduk negri.

Saya akan mengratiskan semua biaya pendidikan disekolah hingga pendidikan tinggi begitu juga dengan pengratisan biaya kesehatan.

Saya akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi semua para pemuda pemudi.

Saya akan membuat dan merealisasikan peningkatan kesejahteraan bagi semua penduduk negri.

Setelah banyak orang bisa tertipu olehnya, maka sang calon pemimpin dipilih dan terpilih,

Dalam proses menjabatnya, sang pemimpin mulailah menjalankan siasat kotornya.

Sang pemimpin doyan melakukan manipulasi uang negara bersama teman sekantornya, bahkan teman pada lintas Instansi.

Manipulasi itu namanya Garong, bisa Maling, bisa juga Rampok dan yang dirampok adalah uangnya rakyat,

Garong, Maling, Rampok uangnya Rakyat selalu bernilai besar dan selalu sukses,

Selama periode lima tahun menjabat, terkumpullah uang ratusan milyar rupiah,

Gaya hidup sang pemimpin dan keluarganya berubah menjadi kehidupan Jetset, berbiaya serba mahal,

Anak-anaknya sudah lupa diri bahkan istrinya,

Rumahnya selalu ramai dari hilir-mudik kenalan dan sanak famili, yang sedang mengemis untuk mendapatkan bagian dari uang haram sang pemimpin tersebut.

Kehidupan sang pemimpin adalah selalu melanggar hukum untuk mendapatkan suksesi manipulasi uang negara.

Rakyat yang memilihnya dulu, tidak diperhatikan dan perhatian itu hanya dalam naskah pidato saja.

Mendadak sang pemimpin mampus alias mati karena serangan jantung,

Maka dia menjalani PENGADILAN TERAKHIR yaitu PENGADILAN AKHIRAT yang maha adil,

Para polisi dan Hakim tidak bisa disogok atau di Mafiakan dialam yang baru.

Rohnya yang penuh kotor dan karat, akan diadili seadil-adilnya pada Mahkamah Akhirat.

Saatnya Roh sang pemimpin menyaksikan rekaman video multi demensi selama hidupnya dan ini merupakan saksi dan data yang tidak akan bisa diingkari. Saatnya kaki dan tangan berkata jujur mendukung rekaman tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline