Lihat ke Halaman Asli

Ashwin Pulungan

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Bersihkan Kata "Berjamaah"

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya selalu membaca dan melihat tulisan yang berjudul "Korupsi Berjamaah" hal ini ada di media massa dan media elektronika selanjutnya kita selalu juga mendengar dari para politisi cuatan perkataan ini.  Saya sebagai WNI yang beragama Islam merasa risih tentang hal ini dan saya merasa kata "berjamaah" telah dinodai dengan sebuah kata yang berkonotasi negatip "Korupsi" dan tidak pantas begandengan dengan kata "Berjamaah".

Kata berjamaah selalu dipakai oleh ummat Islam untuk Shalat/Sholat dimana ada Imam dan Makmum untuk shalat menghadap Allah SWT kemudian dalam pengajian. Bagi ummat Islam kata "berjamaah" adalah sudah terbudaya merefleksikan untuk yang baik, bermanfaat, berguna bagi orang banyak.  Bila kita mendampingkan kata berjamaah dengan korupsi, maka kita telah mendegradasi kata "berjamaah" kearah konotasi yang negatif, tidak baik, tidak bermanfaat dan tidak berguna.

Kata "Korupsi" sebaiknya jika ingin ditulis untuk pengertian melibatkan banyak orang, lebih arif dan baik diganti dengan "Korupsi Rame-Rame", "Korupsi Tersistem", "Korupsi Bergotong Royong", "Pesta Korupsi", "Korupsi bersama-sama" dan "Korupsi Patungan" dan lain-lain.

Janganlah kita dalam menulis terpengaruh pihak-pihak yang bermaksud menodai kata-kata dalam istilah kehidupan ber-Islam dengan konotasi yang tidak baik. Ber-Iman dalam Islam juga termasuk untuk membela budaya kata yang baik agar tetap senantiasa baik dan bahkan  lebih baik lagi.

Korupsi adalah sama dengan maling, rampok dan juga manusia bersetan tidak punya Iman yang menghilangkan nilai Allah SWT dalam dirinya dan kelompoknya untuk mengambil secara tidak syah milik orang banyak atau milik rakyat melalui Negara. Singkat kata dan saran saya kedepan janganlah lagi dipakai kata “Berjamaah” digandengkan dengan kata yang berkonotasi jahat dan negatif.

Kepada para sahabat sekalian, terima kasih untuk tidak melakukan cuatan tulisan dan perkataan seperti itu.

Salam kerukunan beragama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline