Lihat ke Halaman Asli

Pesona Dibalik Ombak

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PESONA TEDUH DIBALIK OMBAK

SALAH satu hal yang tidak ingin dialami manusia adalah kehilangan. Bagi sebagian orang rasa kehilangan cukup menambah tensi darah dan memompa jantung agar lebih berpacu. Kehilangan juga bercabang sampai ke akar. Namun yang paling riskan adalah ketika kehilangan jejak saat ingin melangkah pulang. Tapi tidak untuk peristiwa saat tersesat di Pulau Lombok. Jika satu langkah kaki menginjak bumi Lombok, otomatis kaki berikutnya akan terseret mengikuti langkah demi langkah menikmati eksotika menakjubkan Tanah Sasak. Ribuan langkah yang berpijak belum mampu memenuhi dahaga rasa ingin tahu tentang Pulau yang satu ini.

Pesona yang ditawarkan nyaris tidak pernah merusak mata. Kadangkala kedua kaki enggan beranjak dan ingin berlama-lama membantu mata agar terus bermanja. Selain itu kawasan pantai yang masih belum banyak tersentuh oleh tangan jail manusia memancarkan aura natural tanpa ada kesan buatan dengan rekayasa lensa. Tidak perlu untuk mencari waktu luang untuk berlibur ke Lombok. Destinasi wisata satu ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang dengan hati yang lapang. Bukan waktu luang.Romansa yang terbentuk dengan sendirinya membawa kita terhimpun dalam satu area dimana perpaduan antara jelang petang, semburat kemerahan dan matahari terbenam berselimut ombak berjajar. Sering kita melihat dan rela agar mata terjaga menyaksikan ayunan matahari yang ditelan.

Bukan soal sampai mana langkah kita, melainkan ada dimana kita sekarang ? kita gemar melakukan perjalanan tapi khilaf dengan jalan pulang. Perbekalan ludes dan tiada orang yang bisa ditanya. Apadaya kita memang sengaja menyesatkan diri, membuang segala kelengkapan yang memberatkan, mencari orang-orang pedalaman untuk dijadikan teman dan kembali ke peraduan menapak pasir putih dibalik matahari yang kelak bersinar lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline