Lihat ke Halaman Asli

Spidermannya Kok Gak Dengar-dengaran ya ????

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semalam , saya menonton "The Amazing Spider-man". Sedikit ketinggalan memang dari kawan-kawan saya yang Spiderman Mania . Seru juga sihh , banyak adegan-adegan yang mengejutkan dan menegangkan . Adegan ketika Spiderman dan Kadal Mutan bertarung tentunya . Selain menegangkan ada rasa gregetannya juga , ketika Spider-man menukar cairan penawar di mesin Ganali sedangkan  waktunya hanya tinggal beberapa detik lagi untuk bisa menukar cairannya . Adrenalin saya rasanya seperti di pompa.

Karakter dari Spiderman ini juga anak muda banget . Mengundang tawa di setiap tingkahnya . Menghadapi musuh pun dia tetap santai dan tidak merasa gentar . Ini menunjukkan kepada penonton bahwa ketika kita menghadapi sebuah masalah , jangan takut dan gentar . Yakinlah bahwa setiap permasalahan itu ada jalan keluarnya dan pasti segala sesuatunya itu akan berakhir baik .

Dan yang paling saya suka itu Peter Parker atau Spider-man ini tetap mempertahankan kebenaran yang di yakininya . Dia tetap ngotot berkeliaran di malam hari menumpas kejahatan . Awalnya karena memang pamannya dibunuh oleh penjahat . Dari situlah dia mulai mencari-cari pembunuh Pamannya itu . Meski akhirnya polisi beranggapan bahwa dia membuat onar dan membahayakan , akhirnya dia pun menjadi incaran polisi . Tetapi keyakinan dia itu membawa dampak baik untuk tempat tinggalnya . Mereka terbebas dari Kadal Mutan yang menghancurkan kota .

Tapi ada 1 sifat yang tidak saya suka dari Peter Parker ini . Meskipun dia di besarkan oleh paman dan bibi yang menyayanginya , itu tak membuat dia sadar akan kasih sayang paman dan bibinya itu . Dia tidak dengar-dengaran kepada paman dan bibinya . Sehingga dia harus menyesali perbuatannya yang membuat pamannya terbunuh oleh pencuri toko , karena ulahnya yang melupakan janji kepada pamannya . Dia kabur dari rumah . Karena kasih sayangnya yang begitu besar kepada keponakannya itu , pamannya mencari-cari dia sampai akhirnya terjadilah insiden penembakan yang melibatkan pamannya itu .

Pelajaran yang bisa kita petik dari cerita ini adalah sukses yang benar bisa di dapat dengan  mendengarkan nasihat orang yang intim dengan kita baik saudara maupun sahabat terdekat kita . Tapi sukses yang salah adalah mengabaikan ucapan atau nasihat dari orang-orang terdekat yang peduli akan kesuksesan kita . Meskipun tetap sukses , tapi sukses yang benar adalah sukses tanpa penyesalan.

Selamat siang , semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline