Lihat ke Halaman Asli

Cinta dari Surga

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ketika senja mulai beranjak keperaduan,seketika itulah sang mentari kan sembunyi.berganti dengan senyum indah sang rembulanmenghias malam yang kian berayunsemakin malam dan kegelisahan datang.di sudut rumah dalam ruang tamu,nampak sesosok tua renta itu mulai berkata

"masihkah akan datang awan terang untukku"

senyum pun mulai tersungging dari bibirnya yang sudah mulai keriputdan kemudian ia mulai berfikir sejenak,entah tentang peradapan dunia yang semakin terkoyak,ataukah tentang cinta yang akan datang dari surga untuknya nanti.

sudah sekian lamanya ia menantidan sejak kejadian itu,ia tak pernah bertemu lagi dengan harum.putri kecilnya yang sudah menghilang belasan tahun lalu.

“entah seperti apa sekarang wajahmu anakku,mungkin kau telah tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik seperti raut wajah ibundamu”

gumamnya dalam hati yang sedari tadi memandangi foto harum & ibunya yang sudah nampak pudar itu.

Tak lama suara telfon pun berdering hingga menyadarkan lamunannya sejenak.

“hallo...selamat malam pak harjo,ini saya arif pak rekan bisnisnya pak rudi.untuk meeting minggu depan bisa di ajukan hari selasa nggak ya pak ..?”

“lho bukanya meeting hari jumat pak ..?”

“iyaa pak cuma besok hari jumat saya nggak bisa pak,ini anak saya mau ada acara pertemuan keluarga”

“oOoh .. anak pak arif mau menikah ya..?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline