Lihat ke Halaman Asli

Fatalnya sebuah Pertanggung Jawaban

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak orang yang benar-benar menyepelekan tanggung jawab. Mereka menganggap tanggung jawab itu enteng, mudah melaksanakan tanggung jawab yang begitu besar. Sehingga banyak orang-orang yang begitu saja mengiyakan sebuah pekerjaan dengan tanggung jawab yang sangat besar padahal mereka tidak sanggup memikul tanggung jawab itu sendiri. Lihatlah. Para pejabat. Yang korupsi? Padahal mereka mempertanggungjawabkan uang rakyat. Tapi dengan mudahnya mereka ingkar dengan tanggung jawab mereka sendiri.

Tidak usah repot mencari contoh.

Tanggung jawab seorang anak kepada orangtua mereka. Mereka bertanggung jawab penuh atas apa yang orangtua mereka berikan, titipkan kepada mereka. Tapi, berapa banyak yang bisa menjaganya dengan baik? Bahkan tidak setengahnya.

Dibiayai kuliah, berapa banyak yang kuliahnya benar-benar serius? Tanpa bolos?

Dibelikan pakaian, berapa banyak yang pakaiannya benar-benar digunakan tanpa maksiat?

Berapa banyak yang khianat, ingkar tanggung jawab dengan orangtua mereka sendiri? Itu anak. Yang artinya akan jadi penerus bagi masa depan bangsa kelak. Bagaimana mereka bisa amanah menjalankan bangsa ini kalau dengan orangtua, orang terdekat mereka sendiri mereka tidak bisa menjalankan tanggung jawabnya?

Tanggung jawab itu harus benar-benar dipupuk sedari kecil.

Dimulai dibentuk dari lingkungan terkecil, keluarga.

Bertanggung jawablah pula dengan diri sendiri, dengan kepentingan sendiri. Jangan menyiksa diri karena hal-hal yang sepele. Untuk diri sendiri saja kita tega menyakiti bagaimana dengan orang lain?

Tanggung jawab adalah salah satu bagian terpenting dalam hidup ini.

Tanggung jawab kita sendiri sebagai manusia yang diciptakan Allah sudah sangat berat. Berapa banyak manusia yang bisa mempertanggung jawabkan semua perbuatan mereka?

Bahkan tidak setengahnya. Mereka hanya ingin berbuat tanpa mempertanggung jawabkannya. Walaupun nanti, kelak di akhirat Allah sendiri yang meminta pertanggung jawaban dari hal-hal yang telah kita lakukan . kita bisa apa?

Kita bisa diam dan pasrah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline