Lihat ke Halaman Asli

[FAPI] Dari Mimpi Hingga Bersepeda

Diperbarui: 6 Juli 2015   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

 Dudy Subagdja   N0 : 20

3 tahun sudah aku bersepeda, bukan tanpa sebab aku memulai beraktifitas dengan tunggangan sederhana ini, tadinya sih ku pandang dengan sebelah mata, bahkan kalau boleh jujur dihatiku yang paling dalam pernah berkata “ Ngapain repot-repot ngegowes sepeda?” cape, bikin kulit hitam, bahkan kumal, hehehehe…. Itu kata-kata yang jujur loh, tepatnya ketika aku melihat seseorang yang bersepeda di jalan raya ditengah jalan yang macet dan berdebu.

Mimpi itu sangat sederhana, sama seperti dengan keinginan hati, mungkin juga mirip dengan cita-cita, kadang berubah ditengah jalan, sesuai dengan sikon dan perjalanan waktu.

Lalu 2 tahun kemudian aku melihat dimana-mana banyak orang bermain sepeda, semakin aku memperhatikan mereka, ada sisi lain yang menarik dihatiku, entah dari mana keinginan itu timbul , yang jelas aku jatuh hati, dan melupakan cibiranku 3 tahun yang lalu itu.

Apalagi istriku pernah bilang kalau aku diatas sepeda penampilanku sama seperti bapak-bapak pejabat. Dia itu pandai sekali memberi support, pintar memuji bahkan 1000% cantik hehehe menurut aku sih. Ya mudah-mudahan secantik hatinya didepan Allah, amiiiiiin.

Istriku sudah lebih lama menyukai sepeda, kalau berbelanja pasti lebih senang bersepeda, gaya penampilannya asyik dilihat, fashion nable deh….singkat kata aku mulai mencobanya, lumayan beberapa putaran saja di BalaiKota bandung, kebetulan disana ada jalur khusus bersepeda dengan jalan yang mulus dan datar.

Mau tahu sekarang? Hahahahahaha istriku bukan main tercengang, kaget luar biasa, melihat mimpi-mimpiku yang menurut sebagian orang aneh. Dari“Bike To Work” hingga ke Mall atau jadwal mingguan yang terus menerus dilakukan dengan meng gowes sepeda, turing dengan jarak ratusan kilo, dan berteman dengan berbagai komunitas sepeda, sebelumnya tidak terbayangkan olehku kalau aku dapat mempunyai teman sebanyak sekarang ini.

Anehnya lagi, kendaraan bermotor sudah aku tinggalkan, sisa 20% lagi kecintaanku pada barang berisi bensin ini, hahahahaha, bersepeda asyiknya luar biasa.

Dengan bersepeda aku dapat mengunjungi tempat-tempat terpencil, berinteraksi dengan alam,menyenangkan, yang biasanya sulit dijangkau oleh kendaraan, belum lagi aku dengan bebas berlalu dijalan-jalan yang padat tanpa rasa stress seperti biasanya jika terjebak macet, belum lagi biaya murah cukup dengan genjotan, gampang berteman dan selalu dekat bersilaturahmi dan tentunya Waspada dan berhati_hatilah di jalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline