Lihat ke Halaman Asli

Khusus untuk Tokoh Islam dan Pemimpin Negeri Ini

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1412670073758444807



Renungan seorang rakyat jelata yang prihatin

Masih segar dalam ingatan “sebahagian” kita betapa bangsa Amerika dan Barat (selanjutnya baca : Negara Kristen/Yahudi) secara semena-mena menyerang dan menghancurkan leburkan banyak negara Islam seperti Afghanistan, Irak, Libia, dll. Penyerangan itu dilakukan setelah mereka sebelumnya membuat konspirasi, rekayasa, opini dan fitnah jahat terhadap umat Islam. Penyerangan laknat bangsa AS dan Barat tersebut mendapat dukungan penuh bukan hanya dari seluruh pemimpin dan tokoh non Muslim serta media kafir, tapi juga dari tokoh dan pemimpin negara-negara Islam.

Bangsa AS dan Barat mengeroyok negara-negara kecil Islam serta membantai jutaan umat Islam, lewat darat, udara, dan laut, dunia nyata dan maya. Setelah umat Islam hampir musnah dan bertekuk lutut, mereka tidak berhenti sampai disitu, tapi dilanjutkan dengan menjajah negara-negara Islam.Negara yang “konon”kampiun demokrasi dan pembela HAM itu juga mengangkat sewenang-wenang para kepala negara yang notabene adalah boneka mereka.

Invasi bangsa AS dan Barat ke negara-negara Muslim telah menimbulkandampak penderitaan luar biasa bagi penduduk setempat. Kerusakan mental, moral dan aqidah masyarakat Islampun tak bisa dihindari lagi. Para pemuda, orang tua bahkan wanita-wanita Islam mereka perkosa, penjarakan dan bila perlu langsung digantung atau ditembak mati tanpa proses pengadilan resmi yang fair.

Tidak sedikit umat Islam dibawa secara paksauntuk dipenjarakan nun jauh dibelahan dunia sana, jauh dari negara, keluarga, dan kerabatnya. Dikucilkan dari peradaban dunia, penjarayang bernama Guantanamo. Penyiksaan bangsa Amerika di penjara ini sungguh biadab jauh dari jangkauan angkal sehat manusia. Bahkan setan terjahatpun, mungkin takkan tega jika melihatnya. Dan pemerintah AS dan media barat sengaja menutup rapat-rapat informasi penjara ini. Pun jika ada yang bocor mereka sudah siap dengan berbagai bantahannya.

Konspirasi Jahat Internasional

Sekarang umat Islam telah diserang pula oleh “isu” Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) atau Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL). Bila kita kutip dari id.wikipedia.org , ISIS itu katanya salah satu organisasi Islam di Irak yang terkenal memiliki interpretasi keras pada Islam, brutal, suka bom bunuh diri,dan menjarah bank. Organisasi ini “katanya” kelompok ekstremis yang ber-ideologi Al-Qaidah dan menyimpang dari prinsip-prinsip jihad modern. ISIS sangat ekstrim anti-Barat, mempromosikan kekerasan dengan justifikasi agama dan menganggap mereka yang tidak sealiran dengannya sebagai kafir dan murtad.

Bila kita baca info tentang ISIS, bergidik kita dibuatnya. Hebat sekaligus mengerikan. Betapa tidak.., dikolong langit ini “mungkin” hanya ISIS lah yang bisa begitu disaat negaranya sedang dilanda kemiskinan, porak-pranda dan dijajah bangsa AS dan barat, diawasi diseluruh penjuru dan lini, namun bisa tumbuh dan berkembang sedemikian pesat, hebat dan mengerikan melebihi setan. Apakah itu tidak luar biasa ? Tapi, benarkah seperti itu ?

Wallahu’alam. Tapi perlu digaris bawahi bahwa semua isu yang begitu bombastis tentang ISIS disebarkan AS via media yang sama yang dahulu juga intens mengembuskan opini bohong penuh kebencian terhadap Islam seperti kasusWTC, Afghanistan, Irak, Iran, terorisme dan sebagianya yakni : Kompas, BBC Indonesia, Tempo, Liputan6, Metro TV, Voice of America,Los Angeles Times,Euronews, Australian Government, The Independent, CNN, Yahoo.com, dan ribuan yang lain.

Nalar yang tak logis

Irak sedang di jajah bangsa AS ?. Ribuan bahkan “mungkin” jutaan pasukannya bercokol disana. Penjajah AS menyadari kehadiramnya disana “pasti” tidak disukai dan diharapkan oleh masyarakat setempat. Karena itu dipastikan, AS akan melengkapi diri dengan fasilitas super lengkap dan tehnologi terkini untuk mengawasi setiap jengkal negara Irak. Mereka pasti akan mempersempit ruang gerak masyarakat Muslim disana. Apalagi jika gerakan tersebut “dicurigai” berpotensi mengancam kepentingannya. Bila ISIS bisa merajalela memiliki ribuan balatentara lengkap dengan rudal, tank, dan persenjataan canggih lainnya tanpa diketahui dan dicurigai sedikitpun oleh AS. “Masuk akalkah ?”

Apalagi ISIS dikatakan bisa menguasai dunia maya dengan tehnologi yang jauh lebih mutakhir dari AS, sehingga bisa sebebas-bebasnya mempropagandakan visi-misi dan ideologinya untuk jangka waktu yang lama. Apakah tidak sebaliknya, AS dan Baratlah yang menyebarkannya ideologi, prahara, kebencian dan provokasi dijagad raya selama ini karena merekalah yang menguasai tehnologinya. Bukan Islam atau ISIS.

Sedang bangsa AS saja untuk menyerang negara-negara Islam tak berani sendirian, tapi mengeroyok bersama sekutu-sekutunya. Apalagi ISIS yang diisukan mampu bergerak lintas negara apalagi menguasai dunia. Untuk membebaskan negerinya dari agresor AS dan Barat saja belum tentu mampu.

Seandainya “penjarahan dan perampokan” oleh ISIS itu benar, apakah mungkin mereka bisa mendapatkan harta yang luar biasasetelah negaranya hancur lebur, ekonomi morat marit, assets negaranya dibekukan dan sedang dijajah bangsa AS. Seandainya benar, apa salahnya ? Mereka memerlukan dana dan logistik untuk berjuang sedangkan disisi lain lalu lintas barang diboikot, seluruh sudut negaranya diawasi AS sampai-sampai seekor tikuspun susah untuk lewat. Pejuang Indonesia saat merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda juga sering menjarah gudang senjata Belanda, “Apakah itu salah ?”

Walaupun video tentang ISIS telah dirilis dimana-mana, yang berisi tentang pemenggalan kepala, penembakan masal, latihan militer, konvoi dengan misil jarak jauh, tank waja, pengakuan dan segala macamnya, dengan latar dan simbol-simbol Islam. Kenapa kita mesti langsung percaya dengan video sampah dan menjijikkan semacam itu, yang kebenarannya masih tanda tanya besar. Bagi musuh-musuh Islam,apa sulitnya membuat video rekayasa sederhana dan konyol seperti itu. Film Box Office dengan durasi berjam-jam dengan tingkat kerumitannya jauh lebih tinggi bisa dibuat Hollywood.

Walaupun nuansa Islam ditonjolkan secara demonstratif dengan tato simbol ditangan, pipi atau dada, ikat kepala, bendera, baju dan segala pernak-pernik Islam lainnya, dengan menenteng senjata dan menghunus pedang. Namun siapa yang bisa memastikan bahwa yang melakukan adalah ISIS ?. Dengan penampakan yang sangat vulgar, apakah tidak mungkin yang membuat adalah AS dan Barat sendiri ?

Allah SWT sudah membantu mengungkapkan kebohongan bangsa AS dan Barat ini dengan terungkapnya nama pemenggal kepala James Foley (jurnalis AS) yaitu John Bary, warga negara Inggris. Dari sini harusnya kita sudah curiga bahwa sesungguhnya video-video norak tersebut memang video rekayasa bangsa AS dan barat. Aktor-aktornya adalah kelompok mereka dan agar tidak kentara maka sebagian/seluruh pemain memakai penutup kepala. Sedangkan pemakaian simbol-simbol Islam yang menyolok memang disengaja karena orientasinya adalah membentuk opini dan memfitnah umat Islam. Kenapa yang dijadikan tumbal jurnalis AS ? Agar media AS dan Barat ramai memberitakannya dan semakin memperkuat justifikasi bangsa AS menyerang negara Islam.

Menjadikan John Bary sebagai tumbal juga bukan merupakan sebuah persoalan bagi bangsa barbar AS dalam mencapai tujuannya. Ingat ! Gedung WTC dan Pentagon saja mau dia korbankan. Dan jangankan memenggal kepala beberapa orang, untuk membantai jutaan orang saja adalah hal yang lumrah bagi bangsa AS yang haus darah ini. Dan itu sudah dibuktikannya di Vietnam, di negara-negara Islam, di Palestina, di Amerika Latin, dan tempat-tempat lainnya.

Tapi dasar bangsa AS dan Barat yang licik, mereka memang tidak pernah mau mengakui kesalahan. Mereka selalu ingin berdebat menang sendiri. Contoh dalam kasus terungkapnya pemenggal kepala James Foley ini. Mereka beralibi bahwa John Bary awalnya adalah penyanyi, tapi kemudian ber-metamorfosis menjadi muslim teroris. Kalau yang dijadikan barang bukti oleh AS dan barat adalah foto-foto yang diunggah John Barry di akun facebook-nya. Jaman tehnologi sekarang siapa sih yang tak bisa mengutak-atik dan merekayasa facebook, web, blog atau email pihak lain ?.

Jika ada pengakuan oleh pelaku, apa pula sulitnya membuat rekayasa semacam ini ? Penulis sering melihat bagaimana seorang magician seperti Deddy Corbuzier, Romy Rafael dan banyak lagi yang lain yang begitu mudah untuk menghipnotis seseorang sehingga orang tersebut mau melakukan apa saja yang diperintahkan. Semua itu dilakukan semudah membalik telapak tangan.

Pun jika ada pelaku yang berpostur Indonesia, berlatar pemandangan alam Indonesia atau padang pasir, pelaku berkesan nama muslim dan Indonesia, bertopeng dan sedang latihan militer. Apa pula sulitnya membuat video seperti ini. Orang Vietnam, Philipina, Malaysia, India, suku-suku dari kepulauan Samudra Pacifik, atau sebagian suku-suku di Amerika Latin, banyak yang posturnya mirip orang Indonesia. Begitu juga dengan penampakan alamnya, banyak alam negara lain yang mirip dengan Indonesia. Latar belakang gunung dengan sawahnya yang berjenjang, hutan tropis, bisa juga ditemui di India, Asia Barat, dan daerah lain. Begitu pula dengan padang pasir, ada di Arab, Afrika, Australia bahkan AS sendiri. Seandainya padang pasirnya tidak ada, bisa diada-adakan. Begitu pula dengan penamaan pelaku yang bernuansa Islam, keindonesiaan atau ke barat-baratan. Satupuntak ada yang sulit untuk membuatnya.

Seandainya semua pelaku adalah benar orang Islam, besar kemungkinan mereka sudah terjebak dalam skenario jahat AS dan Barat tanpa disadarinya. Jika seandainya “benar” dilakukan oleh ISIS, pernahkah dipertanyakan sebab akibatnya (causa proxima). Bangsa AS dan Barat telah menghabisi anak, istri, orang tua, keluarga, saudara, dan teman yang dicintainya tanpa alasan. Dan tak satupun tokoh, pemimpin dan umat Islam yang berempati kepadanya. Dan peluang untuk mendapat keadilanpun ditutup rapat-rapat. Kemudian mereka yang masih hidup melampiaskan dendamnya ke bangsa yang menjadi penyebab itu semua. “Salahkah itu ?”

Penjelasan bahwa “hanya ISIS yang memiliki otoritas memimpin jihad, Kelompok Sunni Palestina Hamas adalah kafir dan murtad menurut ISIS, menyatakan bahwa Al-Baghdadi akan menjadi pemimpin bagi umat muslim di seluruh dunia, kelompok demonstrasi rakyat Suriah melawan tentara Presiden Bashar Assad dibantu oleh ISIS, bahwa ISIS akan mendeklarasikan perang terhadap mereka yang dianggap bertentangan atau menentang berdirinya negara Islam, ISIS telah menghilangkan semua perbatasan modern antara negara-negara Islam Timur Tengah, dan lain sebagainyanya”. Semua statemen tersebut bertujuan tak lain untuk “mengadu domba” negara-negara Islam, kelompok-kelompok Islam lain serta masyarakat Islam lain dengan ISIS. Agar kelompok Islam lain mendukung rencana bangsa AS dan Barat. Ingatlah praktek devide at impera yang dilakukan pada zaman penjajahan Belanda dahulu.

Atau penjelasan yang mengatakan bahwa sumber dana ISIS juga berasal dari pendonor swasta dinegara teluk seperti Iran, Arab Saudi dan Qatar. Statemen ini besar kemungkinan dimunculkan oleh bangsa AS dan Barat untuk menjadi alasan dikemudian hari menyerang negara-negara Islam tersebut serta menguasai seluruh kawasan Timur Tengah yang kaya minyak. Wallahu’alam.

Cobalah kita ingat kembali kasus pemboman WTC yang menyimpan jutaan kejanggalan (baca kejanggalan WTC disini), berlanjut ke penyerbuan negara Islam Afganistan. Alasannya sungguh konyol. Teroris dicurigai bersembunyi di Afganistan. Kemudian penyerbuan itu diperluas ke negara Islam Irak. Alasan tetap konyol, Irak dicurigai memiliki senjata pemusnah masal. Kemudian direncanakan pula untuk menyerang negara Islam Iran. Alasannya masih konyol, Iran memperkaya uranium, bahan baku nuklir. Lho..negara kecil setan zionis Israel nyata-nyata telah memiliki puluhan hulu ledak nuklir, kenapa tidak diserang atau minimal dipersoalkan ?

Semenjak WTC di bom, propaganda terorisme di bahanakan oleh bangsa AS ke seluruh penjuru termasuk Indonesia. Para penguasa dan tokoh dinegeri ini menyambutnya dengan sukacita. Mereka berlomba mengambil muka dan menjilat kaum kafir. Akibatnya tak sedikit umat Islam di Indonesia yang ditangkap bahkan mati di moncong senjata aparat keamanan tanpa diberi kesempatan membela diri didepan pengadilan. Walau seluruh peristiwa yang berkaitan dengan isu terorisme sarat dengan kejanggalan, namun pembantaian dan penggerebekan tempat yang “dicurigai” sarang teroris terus terjadi hampir setiap hari.

Dan terkutuknya, penyerangan agresor AS dan Barat sudah dilakukan terhadap ISIS walau tuduhan terhadapnyabelum terbukti. Dan tokoh dan pemimpin Islam ikut meng-amini-nya. Di sisi lain, Israel yang nyata-nyata sudah puluh tahun menjagal jutaan umat manusia, para tokoh dan pemimpin Islam diam seribu bahasa. Pun kalau ada tokoh yang bereaksi, tak lebih hanya sekedar cari muka dihadapan umatnya. Na’uzubillah.

Perspektif lain.

Negara Islam Irak telah mengalami kehancuran luar biasa. Harga diri bangsa dan kesucian agama Islam dicabik-cabik sedemikian rupa. Bangsa “terminator” ini melihat umat Islam Irak bukan lagi sebagaimana layaknya manusia, tapi mereka menganggapnya binatang menjijikkkan yang mesti dimusnahkan tanpa perlu diberi alasan.

Sebagai bangsa yang sebelumnya merdeka dan berdaulat, kemudian dilecehkan dan dihina oleh bangsa lain, diserbu dan dijajah dengan alasan yang dibuat-buat.Bangsa yang sebelumnya berbentuk negara Islam,pemerintahan Islam dan menerapkan hukum syari’ah Islam. Tapi semenjak bangsa AS dan barat mencengkramkan kuku serta mendudukkan para boneka-bonekanya, semuanya berobah drastis.

Oleh karena itu adalah sangat wajar bila kemudian rakyat Irak (tanpa kecuali) bangkit berjuang dengan segala cara dan daya upaya mengusir bangsa Amerika dan barat keluar dari negerinya. Termasuk berkeinginan kuat untuk kembali mendirikan negara (daulah) Islamiyah di tanah kelahirannya sendiri. Begitu banyak kelompok-kelompok Islamyang berjuang di negeri Irak dan ISIS adalah salah satunya.

Pernahkah kita melihat persoalan ini dari perspektif ini ?

Seandainya ada beberapa umat Islam ingin berjihad ke Irak demi menegakkan syi’ar Islam, berusaha menegakkan harkat dan martabat Islam, membantu saudaranya yang se-iman dan se-aqidah, “apa ada yang salah dengan hal ini ?.” Atas dasar apa menghambat mereka padahal Allah sudah menegaskan dalam Al-Qur’an “cintailah Allah-Rasul dan Jihad melebihi yang lain”.

Bangsa AS dan Barat menyerang negara Islam Irak bukan dalam skala individual tapi atas nama negara dengan justifikasi resmi negaranya. Yang dikerahkan adalah ratusan ribu balatentara lengkap dengan armada dan senjatanya. Bahkan negara Islam dijadikanajang uji coba senjata mutakhir meraka. Sedangkan umat Islam pergi dalam kapasitas individual, bukan dalamskala organisatoris apalagi negara dan yang pergipun tak sampai hitungan jari tangan, dengan senjata “mungkin” selevel parang atau kelewang.

Bangsa AS dan Barat menyerang dan membantai umat Islam secara sadis dengan alasan bohong yang sulit dipertanggungjawabkan. Sedangkan segelintir kecil umat Islam pergi berperang bukanuntuk menyerang, bukan untuk membantai, bukan untuk menguasai tapi hanya untuk membela diri, untuk membebaskan dan menegakkan syiar Islam.

Seandainya benar bahwa ISIS berjuang membebaskan negara, bangsa dan agamanya dari kaum kafir dan antek-anteknya. Kenapa mereka yang disebut pemberontak, diharamkan dan darah mereka dihalalkan ?. Kenapa kita tidak bisa membedakan antara penjajah, agresor, dan pemberontak ?

Sungguh ironi, betapa banyaknya tokoh dan pemimpin Islam begitu mudah “otaknya dicuci” hanya oleh“secuil” informasi, hanya oleh beberapa detik durasi video di Youtube, oleh beberapa buah gambar-gambar di internet,oleh berita-berita pendek yang didramatisir dan manipulatif yang dilansir oleh media kafir, oleh kalimat-kalimat yang keluar dari mulut yang najis. Mereka semua langsung “tunduk bersujud” mengangguk setuju ke pihakmusuh kemudian memusuhi Islam agamanya sendiri. Apakah ini merupakan refleksi dari sebuah kepintaran atau wujud sebuah kebodohan. Wallahu’alam.

Duuhhh..!!! Jika melihat tipikal dan kwalitas tokoh dan pemimpin Islam dewasa ini, yang bernaung di organisasi Islam semacam Muhammadiyah, NU, MUI dan Partai Politik, sedihpenulis dibuatnya. Mereka enteng mengeluarkan pernyataan di hadapan media dengan mimik tersenyum menyeringai seakan-akan tanpa dosa.

Ya Allah.., Hamba jadi sangat rindu dengan seorang ulama pujaan yang kharismatik, memahami Islam secara hakiki, sederhana, berhati bersih, punya harga diri dan bisa menjaga kesucian dan kemurnian Islam ini. Beliau adalah alm. Prof. Dr. Buya Hamka dan Hasan Al Banna. Kalau tokoh dan pemimpin Islam sekarang,walau mereka bertitel profesor doktor dan bergelar buya, kiyai dan haji, “MAAF-SAYA TIDAK TAHU SIAPA MEREKA SESUNGGUHNYA”

Pertengahan September 2014

Amyu Marzel Amin

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu (QS 49 : 6)

Sesungguhnya jika tidak berhenti orang munafik, orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang yang menyebarkan kabar bohong dari menyakitimu, niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu melainkan dalam waktu yang sebentar. 61. dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya. 62. Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati peubahan pada sunnah Allah (QS 33 : 60-62 )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline