Dalam istilah Jawa, istri dikenal sebagai garwa atau sigarane nyawa. Jika istilah ini dianggap akronim, maka akronim ini memiliki makna yang sangat intim, yaitu belahan jiwa.
Siapapun saja yang sudah mengikrarkan diri untuk bersama dengan belahan jiwanya, maka akan mateg, manteb, manetep. Ini adalah sistem dalam diri manusia tentang sebuah kesetiaan.
Bagaimanapun kondisi belahan jiwanya, ia akan menjaga sekuat jiwanya, bahkan nyawa jadi taruhannya.
Dalam ruang sosial tertentu, istri adalah kehormatan. Maka wajar, jika seseorang mengganggu istrinya, maka secara tidak langsung kehormatannya terusik. Sehingga ragam kejadian fatal terjadi.
Oleh sebab itu, tragedi-tragedi besar seputar peperangan, tidak lain disebabkan karena persoalan intim yang dijajah oleh orang di luar lingkaran keintiman itu.
Baru-baru ini ada kejadian memilukan di acara OSCAR 2022. Di mana seorang Crish Rock ditampar oleh Will Smith. Penampakan itu bukan tanpa alasan, pendek kata penampakan itu adalah kesadaran seorang suami yang menyaksikan istrinya dipermalukan secara verbal.
Sesungguhnya, baik verbal maupun fisik, jika seorang istri diperlakukan tidak sewajarnya oleh orang lain, maka separuh jiwanya atau garwanya akan bersikap konfrontatif. Apakah ini salah? Tentu di luar salah dan benar, ini adalah kewajiban seorang suami.
Jada Pinkett Smith yang berjuang atas penyakitnya Autoimun yang menyebabkan Alopecia, sehingga rambutnya rontok, dijadikan bahan lelucon atau lawakan oleh seorang Rock. Tentu jika dikembalikan kepada konsep lawakan yang harus membuat orang lain tertawa hal ini jauh dari kata moralistik, atau amoral.
Atau jangan-jangan Crish Rock sering nonton lawakan yang harus mengejek orang lain, menyakiti orang lain untuk memecahkan tawa penonton, seperti lawakan di Negara +62.
Kita tahu, bahwa dulu ada lawakan Kartolo Cs, yang sangat alami performnya, tanpa menyakiti perasaan lawan main, mereka dapat menghibur penonton dengan sangat variatif.