Lihat ke Halaman Asli

A. Dahri

Santri

Puisi: Rabun Dekat

Diperbarui: 15 April 2021   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Malangtimes

Ia adalah riuh yang melata, bagai dedaunan yang mengikuti arah angin
Ia juga gelombang yang hanya memadu arah angin

Ia adalah guru, namun juga murid
Ia tergeletak, pun juga berdiri
Menyapa dedaunan yang menertawakannya

Tetapi mata memandang hanya sebatas jarak pandangnya
Hati menyelam siapa yang tahu
Hanya Tuhannya
Lalu tertidur, kenyang

Ketika bangun melata lagi
Begitulah ia

2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline