Lihat ke Halaman Asli

A. Dahri

Santri

Rembulan Sayu

Diperbarui: 27 Oktober 2020   01:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Hutan Adat. (sumber: lampung.kejarfakta.co)

Rembulan sayu sinarnya malu-malu
Awan pekat menutup belantara di rumah adat
Jago merah melahap
Arang menjulang lalu hilang
Mengganti tanah dengan debu yang aromanya seperti selepas hujan
Rumah adat, hutannya luas
Ditukar tanda tangan sang mulia
Tanah-tanah kian tak bertuah
Tak jelas siapa empunya
Dari kaki bukit arcapada
Tinggalan sejarah kurang murah di pasaran
Tentu tiada guna menurut mereka
Rembulan kian sayu, menutup mata enggan beradu
Rembulan kian sayu, ditutupi awan pekat dari asap hutan adat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline