Lihat ke Halaman Asli

A. Dahri

Neras Suara Institute

Pak SBY di Gedung Pascasarjana UIN Malang

Diperbarui: 13 Oktober 2015   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Peresmian gedung pasca sarjana uin maulana malik Ibrahim malang oleh presiden ke 6 pada selasa 13, Oktober 2015 yang kemudian disambung dengan kuliah umum dengan di Lokal B lantai 4 gedung pasca sarjana menjadikan momen yang sangat berharga bagi jajaran pengurus kampus pasca sarjana Uin malang, karena suksesnya acara ini dan lancer tanpa ada hambatan apapun. Banyaknya undangan dari jajaran pentinggi pemerintahan provinsi jawa timur yang dihadiri oleh gubenur sendiri (pak de karwo), walikota malang (abah anton), walikota batu, bupati kabupaten malang (H. Rendra kresna) dan petingi-petinggi lainnya seperti jajaran pengurus partai Demokrat kota dan kabupaten malang.

Riuh tepuk tangan dan lalu lalang peserta resmi maupun bukan resmi mewarnai acara ceremonial ini, gedung pascasarjana yang diresmikan oleh presiden ke 6 ini manjadi bentuk mobilisasi untuk mengeluarkan hirrah dalam pengembangan kajian keilmuan yang dipelajaridan digali melalui perkuliahan dan pembelajaran di Kampus pascasarjana Uin malang. Ada beberapa aspek yang kami simpulkan dari acara ini, yang pertama dalam bidang pendidikannya menuntut terhadapa segenap jajaran kampus pascasarjana uin malang untuk selalu meng-upgrade sistem dan objek kajian pendidikan kekinian yang sesua dengan basic kampus UIN Malang yaitu ­Multi- -interdisipliner, apa lagi saat ini UIN Malng menuju pada taraf world class university. 

Ke-dua dalam bidang pengembangan keagamaan yang mana Kampus Uin malang adalah bentuk dari multikulturalisme (aliran keagamaan) karena dikampus inilah semua aliran yang menggunakan Islam sebagai kendaraannya duduk sejajar dan saling menghargai, terlepas dari tendensius masing-masing dan inilah bentuk keakraban yang terjalin disamping itu UIN Malang menuntut untuk memandang agama sebagai ilmu, sebagai nilai dan sebagai etika bukan sebagai doktrin semata.

Ke-Tiga pengembangan kebudayaan dan kemanusiaan, acara ini menuntut kepada setiap mahasiswa, dosen, staff, dan element kampus lainnya untuk saling menghargai kebudayaan masing-masing, entah budaya bercakap, budaya daerah yang masih melekat dan budaya berbahasa, tanpa meninggalkan rasa de-Humanism karena melihat pada pak SBY sebagai nama gedung pasca sarjana uin malang menjadikan bentuk merangkul semua kalangan, duduk bareng dengan setiap element tanpa menitik beratkan pada setatus profesinya, dan disinilah nilai multikulrtur yang dibawa oleh pak SBY yang kemudian di-implemetasikan dalam bentuk kegiatan belajar, social di kampus UIN Malang baik yang sarjana atau pascasarjana. Dan inilah interpretasi dari peresmian gedung pascasarjana oleh Prof. dr. h susilo bambang yudoyono.Peresmian gedung pasca sarjana uin maulana malik Ibrahim malang oleh presiden ke 6 pada selasa 13, Oktober 2015 yang kemudian disambung dengan kuliah umum dengan di Lokal B lantai 4 gedung pasca sarjana menjadikan momen yang sangat berharga bagi jajaran pengurus kampus pasca sarjana Uin malang, karena suksesnya acara ini dan lancer tanpa ada hambatan apapun. Banyaknya undangan dari jajaran pentinggi pemerintahan provinsi jawa timur yang dihadiri oleh gubenur sendiri (pak de karwo), walikota malang (abah anton), walikota batu, bupati kabupaten malang (H. Rendra kresna) dan petingi-petinggi lainnya seperti jajaran pengurus partai Demokrat kota dan kabupaten malang.

Riuh tepuk tangan dan lalu lalang peserta resmi maupun bukan resmi mewarnai acara ceremonial ini, gedung pascasarjana yang diresmikan oleh presiden ke 6 ini manjadi bentuk mobilisasi untuk mengeluarkan hirrah dalam pengembangan kajian keilmuan yang dipelajaridan digali melalui perkuliahan dan pembelajaran di Kampus pascasarjana Uin malang. Ada beberapa aspek yang kami simpulkan dari acara ini, yang pertama dalam bidang pendidikannya menuntut terhadapa segenap jajaran kampus pascasarjana uin malang untuk selalu meng-upgrade sistem dan objek kajian pendidikan kekinian yang sesua dengan basic kampus UIN Malang yaitu ¬Multi- -interdisipliner, apa lagi saat ini UIN Malng menuju pada taraf world class university, ke-dua dalam bidang pengembangan keagamaan yang mana Kampus Uin malang adalah bentuk dari multikulturalisme (aliran keagamaan) karena dikampus inilah semua aliran yang menggunakan Islam sebagai kendaraannya duduk sejajar dan saling menghargai, terlepas dari tendensius masing-masing dan inilah bentuk keakraban yang terjalin disamping itu UIN Malang menuntut untuk memandang agama sebagai ilmu, sebagai nilai dan sebagai etika bukan sebagai doktrin semata. Ke-Tiga pengembangan kebudayaan dan kemanusiaan, acara ini menuntut kepada setiap mahasiswa, dosen, staff, dan element kampus lainnya untuk saling menghargai kebudayaan masing-masing, entah budaya bercakap, budaya daerah yang masih melekat dan budaya berbahasa, tanpa meninggalkan rasa de-Humanism karena melihat pada pak SBY sebagai nama gedung pasca sarjana uin malang menjadikan bentuk merangkul semua kalangan, duduk bareng dengan setiap element tanpa menitik beratkan pada setatus profesinya, dan disinilah nilai multikulrtur yang dibawa oleh pak SBY yang kemudian di-implemetasikan dalam bentuk kegiatan belajar, social di kampus UIN Malang baik yang sarjana atau pascasarjana. Dan inilah interpretasi dari peresmian gedung pascasarjana oleh Prof. dr. h susilo bambang yudoyono.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline