Lihat ke Halaman Asli

Kisah Orang-orang Terlantar

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

kisruh nya kehidupan jaman sekarang, semakin tidak masuk akal saja. Banyak yang miskin, makin miskin yang kaya makin kaya tampa memperdulikan nasib orang orang yang jauh lebih membutuh kan bahkan semakin hari semakin rakus mencurangi dan memakan hak hak  orang kecil. Begitulah penuturan singkat dari seorang wanita tua yang bekerja sebagai pemulung karna tidak mampu dan sangat tertinggal dalam segi ekonomi dalam memenuhi kehidupan seahari hari.

sungguh sungguh penuturan, dan pengakuan, yang sangat menyayat hati setelah mendengar cerita ibu tua itu. hal itu langsung membuat aku tersadar dan seperti tak mau semua nya itu nyata. Spontan langsung terlintas di benak ku bagai mana jika seandai nya itu semua terjadi kepada keluarga ku,bahkan kepada saudara saudara ku? di mana letak keaadilan bagi orang orang yang seperti ibu itu, pasrah menjadi pemulunng demi mencari sesuap nasi, apa pernah kita  sadari ketika kita, mendapat cobaan seberat yang di jalani ibu itu.

Sampai kapan orang orang itu akan terus menderita, karna menanggung akibat ulah kita??? mungkin ini memang salah satu rencana tuhan terhadap kita dan juga kepada orang orang yang terlantar dan hidup di jalanan dan bahkan di kolong kolong jembatan. Dan juga mungkin tuhan sedang melihat sejauh mana kesabaran orang orang kecil itu menghadapi ulah kita, dan sejauh mana kita mau untuk mulai berbagi kepada orang orang yang jauh lebih membutuhkan ketimbang kita....,,

semoga ini dapat menjadi satu referensi kita, di dalam kehidupan menuju kehidupan yang lebih adil, baik dan tentram, sekarang marilah kita bersama sama menggali arti positif, dan negatif dari apa yang telah kita perbuat selama ini dan mencoba unttuk berbagi dan memikir kan nasib nasib, orang orang yang selama ini mungkin telah kita lupakan,,,....!!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline