Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Kaum Kartini untuk Anto

Diperbarui: 16 April 2018   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Anto mulai merasa resah terhadap dirinya sendiri. Setelah mengamati apa yang tengah terjadi didunia ini. Seakan-akan dunia sedang berbalik arah. Tapi begitulah kenyataannya. Dia merasa tersinggung setelah mengamati bahwa dirinya sebagai kaum lelaki mulai tergeserkan oleh kaum perempuan. 

"Saya bingung apa yang tengah terjadi pada abad 21 ini." Keluhannya sambil  menjatuhkan pena yang selau ia bawa.

Dahulu...

Derajat kaum wanita berada di bawah kaum lelaki. Dulunya para wanita diperlakukan secara tidak setara sebagai manusia. Hak-hak dan kewajiban mereka dibatasi oleh kaum lelaki. Selain pengaruh penjajahan dari bangsa asing. Kaum wanita juga sering mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari bangsanya sendiri. Misalkan. Pion-pion atau alat pentingnya penjajah asing yang berasal dari pribumi yang takut akan kekuasaannya dan tunduk dan patuh demi keselamatan dan kesenangan pribadi.

Pagi-pagi Anto sudah berangkat bekerja dengan niat mendapat kehidupan yang lebih baik lagi. Keringat yang membanjiri kulitnya adalah bukti niat dan kerja keras nya sebagai bagian dari salah satu usaha untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik lagi. Setiap hari dia lakukan pekerjaannya tanpa banyak libur berkerja. Dia tahu target yang harus dikejar. Mengurangi kesenangan sesaat dan meninvestasikan waktu dan tenaganya untuk hal-hal yang bersifat jangka panjang. Meski pekerjaannya dibilang kecil dengan penghasilan per bulan yang tidak besar. Dia hanya mampu melakukan langkah kecil yang dia yakini berguna disuatu hari nanti. Meski demikian, semangatnya tak jauh beda dengan R.A. Kartini yang berjuang dan berhasil mengubah derajat kaum wanita setara dengan kaum lelaki.

Tiba-tiba Anto bersikap aneh. Tidak biasanya dia minder dan kehilangan kepercayaan diri. Semangat nya tiba-tiba kendur. Dan dia mulai sering salah tingkah. Hidupnya yang penuh hal-hal positif tiba-tiba datar-datar saja. Dan suka terlihat seperti sedang menghindari seseorang.

Oh ternyata...

Ada seseorang yang ia sukai. Dia sudah lama jatuh hati pada seorang perempuan pada semasa ia masih bersekolah di lingkuangan Pondok Pesantren. Perempuan itu tergolong orang yang pintar. Berdedikasi yang tinggi, berjiwa sosial, integritas yang tinggi, anggun dan cantik,berakhlak mulia dan taat beragama. 

"Ohh.... rasanya mustahil. Jangan terlalu berharab dan berkhayal lah. Dia terlalu sempurna untuk ku" gumamnya dihati dan mulai terbangun dari mimpi buruknya.

"Bagaimanapun caranya ! Saya tidak ingin berada dibelakang dia ! Saya harus berada didepannya dan memimpin didepan" sambil berdiri dia memantapkan diri dengan pernyataanya yang terlihat menggebu-gebu.

"Kalau perlu saya harus berusaha  memantaskan diri untuk dia. Dia memang sempurna. Tapi saya jangan sampai kalah !"terlihat yakin, tapi tak masalah selagi masih ada prinsip dan konsep hidup. Hehehe.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline