Dunia mencatat nama Sir Edmun Hillary, pendaki dari Selandia Baru yang akhirnya mencapai puncak di ketinggian 8.824 meter (titik tertinggi di bumi).
Sesungguhnya di balik kisah suksesnya, ada seorang yang bernama Tenzing Norgay. Siapa dia? Tenzing Norgay adalah seorang penduduk asli Nepal yang bekerja sebagai pemandu (sherpa) bagi para pendaki
Reporter : Apakah Andakan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary? Tentunya posisi Anda berada di depan dia, bukankah seharusnya Anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak Mount Everest?
Tenzing Norgay : Ya, benar sekali, pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya persilakan dia (Edmund Hillary) untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi di dunia ini.
Kebanyakan orang pasti ingin sukses dakam hidupnya. Setiap hari dalam dunia kerja, kita secara pribadi terbiasa atau terkondisikan untuk fokus kepada diri kita sendiri, bagaiaman kita bisa kaya, bisa sukses, apa yang harus kita capai, apa yang kita dapatkan, bonus, penghargaan, insentif dan sebagainya. Jarang sekali kita untuk berpikir untuk bisa membuat orang lain berhasil.
Di sekitar kita mungkin saja banyak kondisi seperti seperti Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay. Pepatah mengatakan, “Bila hendak jadi pahlawan, harus ada yg bertepuk tangan dipinggir jalan”.
Di dunia ini, tidak semua manusia berkeinginan dan memiliki impian seperti Sir Edmund Hillary, menjadi Pahlawan. Ada orang-orang yang berbahagia dengan memberikan pelayanan dan membantu orang lain mencapai impiannya. Mereka akan merasa puas dengan cukup menjadi “orang kedua” sekalipun memiliki peran yang sangat menentukan.
Sudahkah kita menghargai, menghormati dan mengangkat orang kedua seperti Tenzing Norgay dalam hidup kita?