Lihat ke Halaman Asli

JASMEV 2017 Gelar Workshop Media Sosial

Diperbarui: 31 Agustus 2016   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.jasmev.net

JASMEV 2017 gelar Workshop Media Sosial

SALAH satu relawan politik di media sosial yang cukup fenomenal saat ini Jokowi Ahok Social Media Volunteers (JASMEV) 2017 kembali menggelar pelatihan media sosial Batch 1 pada 20 Agustus 2016. Beberapa peserta yang hadir berasal dari berbagai profesi seperti aktifis, penulis, akademisi, entreprener dan lain sebagainya. Dalam workshop pertama ini mennghadirkan pemateri seperti Kartika Djoemadi selaku koordinator JASMEV, Hariadhi dan Iswandi F Tanjung selaku koordinator wilayah JASMEV DKI Jakarta. Menariknya, melalui ikon #JASMEV2017 kegiatan ini ternyata bisa masuk dalam jajaran trending topic.

Dalam workshop JASMEV 2017 ini, antusiasme para peserta begitu tinggi, karena dekade terakhir peran media sosial sebagai salah satu pilar demokrasi sudah tak terbantahkan. Bahkan mengutip studi Merlyna Lim (2005) menyimpulkan media sosial memiliki kontur dan karakter yang unik. Pasalnya, media sosial mampu memberikan kemungkinan pengunaan teknologi yang lebih luas bagi publik secara independen—untuk menyediakan ruang aktivisme publik.

Alhasil, akan terjadi proses mobilisasi kekuatan kolektif yang dapat mengubah ruang sosial (Castell, 2010), yang kemudian mengalami transformasi menjadi ruang warga (Danierre & Douglas 2009). Artinya, kekuatan demokrasi digital telah mampu menjalin media komunikasi interpersonal yang membentuk informasi dua arah yakni antara penyampai dan penerima informasi bahkan jejaring informasi. Kemunculan gelombang partisipasi politik kewargaan melalui media sosial dalam spektrum kontestasi politik Indonesia, telah memberikan kesempatan kepada siapapun untuk dapat menyuarakan gerakan perubahan ke arah yang positif.  

Semoga melalui workshop JASMEV 2017 batch pertama, akan mendorong sekaligus membangun pelembagaan aktivisme digital dalam nalar politik publik. Bila aktivisme digital sudah dapat tumbuh dengan simultan, otomatis akan menjadi salah satu suplemen edukasi dan pembelajaran politik dalam langgam politik digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline