Lihat ke Halaman Asli

Lamunanku dan Gadis itu

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ia Melangkah di tangga sua nada masih tercipta alunan gemanya jika angin menebar keanggunannya selalu mengibarkan kerudungnya

Dalam kebisuan alam ia pun tak berkata banyak hanya kejernihan matanya yang berbicara

Ia.... Berbalik dikeheningan wajahnya telah tersapu ambisi duniawi lama ... tak kudengar ia berhembus dalam rona biru ia ... melangkah, mengejar hamparan senja dengan keyakinannya ...
diletakkan keresahan yang meletihkan gadis bening tersenyum dengan bibir tipis tertahan himpitan sukma

lamunanku terbuang saat itu ... dan ...angin mengajaknya beranjak Ah ..hanya sesaat

[caption id="attachment_136940" align="aligncenter" width="332" caption="Melamun"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline