Lihat ke Halaman Asli

Untuk Para Penguasa

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai para penguasa

Lihat, dengar dan pikirkan kami

Kini kami tak mampu sekolah lagi

Kini kami tak mampu makan lagi

Rumah kami adalah jalanan

Hidup kami adalah kekerasan

Pena kami tak lagi tajam untuk menulis

Buku kami tak lagi cocok untuk digores

Biarkan kami mengangkat pedang

Biarkan kami menelan obat-obat terlarang

Biarkan kami mencangkuli setiap kepulauan

Biarkan kami terlena dalam ketidak pastian

Perut kami sudah tidak lagi bisa berpikir

Otak kami sudah tak mampu lagi menelan bulir-bulir

Mata kami sudah tak bisa lagi mendengar syair

Mulut kami sudah mulai buta dan pandir

Hanya untuk berpikir kami kehilangan harta

Hanya untuk makan kami kehilangan nyawa

Harta dan nyawa kami kini sudah terjual

Agar bangsa ini tak lagi hanya membual

Mari dengarkan ajaran tentang kekerasan

Mari pikirkan omongan tentang kerusakan

Omong dan pikir hanyalah hiasan

Pertiakaian dan perseteruan adalah kedamaian

[caption id="attachment_136368" align="alignnone" width="683" caption="Foto Koleksi Pribadi"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline