Lihat ke Halaman Asli

Julian Asahi

Never Give up

Cerpen: Senja di Hutan Terlarang (Lanjutan)

Diperbarui: 13 Agustus 2020   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Episode sebelumnya : 

Waktu menunjukan jam 5:00 sore tapi paijo masih muter muter dikota untuk menyelesaikan urusannya. Sementara itu istri dirumah sudah berkali kali menelpon namun tidak diangkat. Baru pada pukul 6:00 sore urusan paijo selesai dan langsung menelpon istrinya.

"Assalamualaikum mah maaf baru siap urusannya " 

"Ayah cepat pulang, disini mati lampu aku nggak berani sendirian sama anak anak aja" 

"Iya mah ini ayah mau pulang lagi." 

"Hati hati dijalan hari sudah mulai gelap ini" 

"Santai mah kan dah biasa ayah pulang malam"

Paijo menutup telponnya dan menyalakan motornya. Tidak lupa membawa roti bakar pesanan anak anaknya. 

Tepat jam setengah tujuh paijo baru berangkat dari kota ke kampungnya. Paijo tinggal jauh dari kota sekitar dua jam perjalanan dan memasuki kawasan hutan yang sepi pada saat malam hari. 

Sperti biasa paijo dengan santai memacu motornya sembari bernyanyi nyanyi menghibur diri. Sekitar 15 menit perjalan terdengar sayu sayu suara adzan maghrib ya paijo tinggal di ujung utara pulau sumatra, maghrib disana sekitar pukul 06:45 sore. Tepat saat itu juga istri paijo telpon lagi, paijo pun berhenti untuk mengangkat telpon dari istrinya. Maklum saja ketika memasuki hutan sinyal susah hilang. 

"Sampai mana udah ayah, jangan malam kali !" Dengan sedikit nada marah dan kesal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline