Lihat ke Halaman Asli

Review Film: Patch Adams

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

it’s 8 Februari 2011… hai hai!!! today i watched Patch Adams as ‘my day’ movie.. yeaaay… sebenarnya film ini udah lama banget yaaa…. film tahun 1999. Pertama kali pinjem vcdnya masih tahun 2006. tapi ga ketonton waktu itu, jadinya baru sekarang… akhirnyaaa nonton juga film ini berkat kemurah hatian temen gw untuk menggilir hard disknya =) (u know, he gets the movies and im the one who’s watching). hihihi…. jadi, pasti udah banyak dari kalian2 yang udah nonton film ini dan berkata ‘postingan basi’. hik…. i hope it’s not for you guys who havent watched it yet.

sebenernya, pertama kali yang membuat gw penasaran sama film ini karena banyak temen2 gw yang bilang ‘bagus tuh, bagus tuh’. sebenernya udah ga terlalu selera nonton film 1999 di tahun 2011 (helloooo…. where have u been honey???). dan akhirnya gw dikit demi sedikit mencicil nonton film ini. hahah…dan ternyata… sajian awalnya menurut gw udah bagus… keliatan banget film ini menginspirasi.

Film ini menceritakan seorang dokter yang bernama Hunter Adams, yang sebenarnya nama panjangnya adalah Hunter Doherty Adams. Beliau lahir di Washington pada 28 Mei 1945. Hunter lebih suka dipanggil Patch, makanya dia lebih sering dikenal dengan panggilan “Patch Adams”. anyone know why Patch is his choice? i dont knw why is it. kalau terjemahannya sih tambalan. Dalam film ini si Robbin Williams lah yang berperan sebagai Patch Adams. u know what? I ALWAYS LIKE THIS MAN!!! He always look good in every movies he played. i mean, his acting! yah…walaupun ga mirip sama patch adams yang asli, but he really made it.

Patch Adams sangat percaya dengan kekuatan cinta, pasien2 akan merasa lebih baik dalam proses penyembuhannya dan akan mengonsumsi obat dengan jumlah yang lebih sedikit. Ia ingin pasien2 merasa lebih baik dengan kebahagiaan mental, bukan hanya melalui obat2an. prinspipnya, dokter juga bertugas untuk meningkatkan mutu kesehatan, bukan hanya untuk menunda kematian atau sekedar bekerja dengan gaji yang tinggi. Hunter benar2 ingin menjadi dokter pada saat ia belajar!!

Para mahasiswa medis diperbolehkan untuk belajar di rumah sakit pada tahun pertama, asalkan tidak berinteraksi dengan pasien hingga mereka menginjak tahun ketiga. well, patch adams was breaking the rule. Ia seringkali berinteraksi dengan pasien2 karena ia yakin bahwa pasien akan lebih bahagia dan membuat mereka lebih baik. well, hal ini membuat ia seringkali berbuat hal2 konyol dan seringkali dijuluki badut karena memang tingkah lakunya seperti badut. hehe…. dia benar2 cinta humor dan selalu berkata lucu. oleh karena itu, Hunter sangat mudah berteman dengan siapa saja. hasilnya, pasien2 merasa lebih baik dan mulai tertawa. namun hal ini seringkali ia dipanggil untuk mendapat peringatan karena dianggap mengganggu kenyamanan pasien. but it didnt stop him.

he really IS a doctor, fella… this guy is just amazing. he even build a free fee hospital! he had a lot of dream and he did it! nggak gampang untuk mewujudkan impian2nya untuk menjadi dokter sesuai dengan keinginannya. Temannya meninggal terbunuh di akhir tahun 60an. kenyataan ini sangat berat baginya hingga ia terpikir untuk menghentikan mimpi2nya. namun, kemudian ia bangkit dan meneruskan apa yang selama ini diimpikannya.

the best thing in this movie is this is based on true story guys. siapa yang ga suka ya nonton film yang based on true stroy?? hanya2 kejadian inspirasional dan fenomenalah yang dipertimbangkan untuk dijadikan sebuah film. Dan film ini seharusnya menjadi film wajib untuk setiap mahasiswa kedokteran. hehe…. dan kita semua juga gw anjurkan untuk nonton nih film, terutama pencinta film2 seperti saya (ehmmm… hahaah). yah, lumayan nonton bareng dengan siapa saja nggak terkecuali dengan dosen lu (???) karena film ini bisa dinikmati siapa saja dan dari latar belakang apa aja.

Well, but The real Patch Adams mempunyai kritikannya sendiri terhadap film dan Robbin Williams. Beliau mengatakan film tersebut hanya menyajikan sifatnya sebagai dokter yang lucu (mungkin anda setuju setelah nonton) dan banyak dari pesan-pesannya yang tidak disampaikan.

after all, For me, from A-F, this film deserve to get A! yeayyy!!!!

this is all for the talking today…. ENJOY the movie! c youuuu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline