Lihat ke Halaman Asli

"Tulisan Ngaco"

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku hanya ingin menulis, walaupun tidak tahu apa yang harus ditulis. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang ingin dituliskan dalam tulisan, kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Banyak sekali hal yang ingin diungkapkan tapi entah mengapa ini hanya bisa dituliskan tidak bisa dilisankan. Mungkin ini hanya sekelebat penggambaran diri yang sedang membutuhkan wadah untuk berkreasi dan menuliskan torehan yang ngaco. Aku menyebutnya tulisan ngaco, karena aku tahu tulisan ini memang hanya diperuntukkan untuk diriku bukan untuk orang lain. Ngaco karena hanya aku yang mengerti, karena ini mengenai rasa bukan rasa yang bisa diwujudkan, tapi rasa yang hanya bisa dirasakan. Tulisan ngaco tanpa harus berpikir banyak. Itulah yang aku inginkan, menulis tanpa harus berpikir. Menulis ya menulis saja, biarlah orang lain memaknai apa yang aku tuliskan. Dan dalam hatiku pasti mereka  sulit untuk mengerti. Oh, kata kata ngaco yang merendahkan sekali pikirku, bukankah karena aku tidak bisa menulis makanya tulisan ini jadi ngaco. Aku ingin sekali menulis sebagai terapi jiwa tapi aku tidak bisa, aku harus menulis untuk menumpahkan semua yang berkecamuk di hati ini. Menumpahkan tangisan yang tak harus diteteskan atau sekedar tulisan ngaco yang cukup menghibur walau hanya sementara, pikirku hehe. Lalu sampai mana aku bisa menulis dengan ngaco, percuma kalau orang tidak bisa mengerti pesannya. Seperti daun yang dihembuskan oleh angin tanpa tahu sebabnya. Sama dengan daun aku pun begitu, yang mau dibawa ke manapun oleh angin. Aku ini merasa seperti pujangga, sok puitis walaupun itu hanya karangan bocor, karangan yang mengada-ada, ah menyedihkan sekali pikirku. Semua yang kutuliskan dua hari terakhir ini ngaco, hanya menghibur diri sendiri, kalau aku bisa menulis padahal ngaco dan tidak membawa manfaat. Sayang sekali, bukankah tulisan harusnya menjadi inspirasi bagi pembacanya. Ya, paling tidak tulisan itu menghibur bagi sang pembaca. Dan sekarang aku hanya bisa merenung, untuk apa aku menulis kalau hanya menghasilkan tulisan yang ngaco. Tak berfakta, tak indah, dan tak bermakna. Adakah yang mau membacanya. Entahlah, mungkin harus ditanyakan, ditanyakan pada orang yang tak bertuan. Siapakah yang mau membaca tulisan ngaco, mungkin hanya penulisnya yang semakin ngaco. hehe... Salam Ngaco *Memang lagi Ngaco* Azkiya Asn 070811




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline