Lihat ke Halaman Asli

Kataku tentang Fatin For You: Aku Memilih Setia

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebelum kamu baca tulisanku tentang AMS, ada baiknya kalau sekali lagi kita baca lirik lagu yang –setidaknya menurutku– wow amazing banget itu. Cekidot. :D


###


T'lah banyak cara Tuhan menghadirkan cinta
Mungkin engkau adalah salah-satunya
Namun engkau datang di saat yang tidak tepat
Cintaku telah dimiliki


Inilah akhirnya harus kuakhiri
Sebelum cintamu semakin dalam
Maafkan diriku memilih setia
Walaupun ku tahu cintamu lebih besar darinya


Maafkanlah diriku tak bisa bersamamu
Walau besar dan tulusnya rasa cintamu
Tak mungkin untuk membagi cinta tulusmu
Dan aku memilih setia


Seribu kali logika ku untuk menolak
Tapi ku tak bisa bohongi hati kecilku
Bila saja diriku ini masih sendiri
Pasti ku 'kan memilih mu


###


Menurutku, semua pasti tahu kalau cinta adalah hal terindah yang pernah ada dalam hidup ini. Orang bilang sih, cinta bisa bikin hidup lebih berwarna. Seenggaknya, aku pribadi setuju!


Tapi terkadang memang kudu ada aral rintang di tengah jalan yang kudu kita lalui di tengah kisah cinta. Dan itu normal, biasa aja! Memang itu harus terjadi, bukan? Agar kisah cinta nggak terasa flat. Hehehe. Hanya pelaku cinta itu sendiri saja, yang bisa menjadikan aral rintangan itu jadi 'hal yang tak biasa'. Yup, tergantung bagaimana menyikapinya aja. Thats all!




Nah, salah satu aral rintang yang paling berat, adalah ketika adalah ada orang ketiga muncul disaat cinta sedang bersemi. Argh! Dan semua tahu, lah, kalau ini adalah ide inti dari single pertama Fatin Shidqia itu, Aku Memilih Setia.




Ehm, menyikapi kisah hidup yang seperti ini, ada beberapa sisi yang bisa kita soroti.


√ Kapan cinta ketiga itu muncul.
Bisa jadi, cinta ketiga muncul di "waktu yang tepat", atau, seperti di AMS, di "saat yang tidak tepat." Dan keduanya pun kudu disikapi berbeda.


Maksudku sendiri dari "waktu yang tepat", adalah ketika si A merasa mencintai si B, tanpa belum ada aksi, belum ada apa-apa sama sekali. Hanya perasaan. Dan tiba-tiba muncul si C yang lebih baik di mata si A. Pilihan si A, bisa dijatuhkan pada si B atau si C, tanpa menimbulkan masalah apapun. Yup, coz si A belum ada hubungan apa-apa dengan si B, kan?


Nah, kalau muncul di waktu yang tak tepat, yaitu saat si A sudah menjalin cinta dengan si B. Bagaimana, dong? Jika ini yang terjadi, si A mempunyai satu diantara dua pilihan.


√ Mengambil salah satu keputusan: setia atau berkhianat.
Yup, dua pilihan itu antara tetap setia dengan si B (seperti yang disuratkan di AMS), atau 'membunuh perasaan' si B: dengan memutus hubungan dengan si B, atau dengan selingkuh.


Mau tak mau, keputusan kedua pasti melukai si B, bukan? Dan jika memang si A memahami cinta, maka cinta bukanlah hal yang harus menggoreskan benci, atau menimbulkan warna hitam untuk lembaran hidup.


√ Pribadi masing-masing pecinta.
Tentu kalian sudah pernah lihat VC AMS, kan? Yup, kisah antara si A dan si C. Si B yang ngga tahu kisah si A dan si B sih, tak usah dibahas, hehehehe.


Si C, jika memang cinta, seharusnya tetap merelakan si A masih bersama si B, karena cinta bukan meminta apalagi merebut! Cinta itu rela, cinta itu memberi.


Dan si A sendiri, meski menyadari cinta si C yang lebih besar, ia kudu tetap sadar bahwa ia sedang menjalani rasa cinta itu juga dengan si B. Tak pantas lah jika tiba-tiba merobek cinta itu dimuka si B. Cinta bukan melukai, man!


√ Pertimbangan matang.
Seribu kali logika ku untuk menolak
Tapi ku tak bisa bohongi hati kecilku


Cinta itu hal yang sulit kita hindari kemunculannya dalam hati. Jika sudah muncul, itu akan sulit hilang! Memang si A lebih mencintai dan lebih merasakan cinta dengan si C. Tapi, moral seorang manusia yang baik, tentu tak bisa membiarkan si B terluka.


Akui saja, cinta itu. Tapi katakan dengan jujur, bahwa si A tak bisa meninggalkan si B. Dan pilihan untuk setia, adalah pilihan terbaik. Cinta si A dengan si B yang sudah dahulu terjalin, tak akan rusak. Sedang perasaan dengan si C, karena memang belum ada hubungan, biarkan saja mengalir, tanpa harus ada hubungan. Tinggalkan, meski berat. Lambat laun, pilihan untuk setia, akan memberi obat sendiri dalam melupakan cinta pada si C. Mau tak mau. :)




###




Lagu AMS, adalah salah satu lagu yang paling aku suka! Satu-satunya lagu yang sukses membuatku menangis di kali pertama mendengarnya!


Aku suka lagu yang bisa langsung menyentuh hati. Mungkin jika hanya membaca liriknya, aku tak bisa merasakan yang aku rasakan. Tapi saat mendengar Fatin Shidqia yang –dengan ajaib– melagukannya, wow, itu benar-benar bisa menghunjam langsung ke lubuk hati. Seakan aku bisa merasakan bagaimana sakitnya rasa cinta yang tercerabut antara si A dan si C, demi kesetiaan cinta pada si B. Hei, ini butuh pengorbanan maksimal, kawan!


Dan Fatin berhasil menyampaikan pesan itu langsung dalam hatiku. Salut, Fatin! Itu ajaib! Thanks!




###




Hm... Semua diatas, itu hanya menurut loncatan akal pikirku semalam saat aku mendengarnya. Kamu setuju, silahkan. Nggak setuju, ya nggak apa-apa, hehehe.




###


Lagu AMS ini, sejak pertama kali mendengarnya, menjadi salah satu alasan kuatku, mengapa aku memilih setia untuk menjadi Fatinistic. Thanks, Fatin! :)




@Makkah, malam 15/2/1435 H
Twitter: @bangmiqo
G+: +Bang Miqo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline