Lihat ke Halaman Asli

Asep Parantika

Berisi tentang berbagai informasi yang mungkin bermanfaat bagi orang banyak

Plus-Minus Kuliah di Luar Negeri

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ini adalah untuk kesekian kalinya aku merasakan “kesepian” setiap kali bangun dari tidur. Rasa “kangen” tingkat tinggi akan canda-ria anak dan istriku. Apalagi sudah ±8 bulan aku berada ditanah perantauan yang jaraknyalebih dari 7192.09 Miles (11.574.23 Km) dari Indonesia (di Perancis). Namun inilah salah satu pengorbanan yang harus dilalui (semoga) menguatkan mental untuk menghadapi masa depan.

Itu adalah gambaran “SUSAH”-nya kuliah di Luar Negeri.

Banyak orang yang menanyakan, Kenapa sich harus kuliah di Luar Negeri??? Bukankah kualitas pendidikan di Universitas-universitas di Indonesia juga tak kalah berkualitas dibanding universitas-universitas Luar Negeri!!!

Memang betul!! Bahwa kualitas pendidikan kita (Indonesia) sudah banyak yang bagus, bahkan beberapa fakultas di Universitas terkemuka, lebih hebat dibanding dengan yang diluar negeri. Tetapi ada banyak hal-hal positif yang didapatkan saat di belajar/kuliah jauh dari negeri tercinta.. diantaranya adalah;

1.Mandiri

Sudah pasti.. Mandiri, bukan hanya “Mandi-Sendiri” tetapi benar-benar one man show. Karena di luar negeri, mulai dari memasak, mencuci (piring/pakaian) semua harus dilakukan sendiri, harus dijalankan dengan kedua tangan/kaki sendiri. Jangankan berpikir untuk menyewa pembantu. Lah..wong dengan mengerjakan semua serba sendiri saja (uang kiriman) belum tentu cukup.

2.Kreatif

Sifat manusia yang “kreatif kalau kepepet’’ tepat sekali!!! Karena terpaksa, mau-ngak-mau otak harus bekerja keras, untuk menyesuaikan dengan situasi yang ada. Contohnya aku yang tadinya sama sekali tak tahu tentang urusan dapur, namun karena tuntutan perut, memaksaku untuk belajar memasak walaupun rasanya mungkin tak sehebat buatan ibu atau istriku. Tapi setidaknya sudah bertaraf (sesuai dengan selera) International. Kok bisa???? Buktinya banyak sudah banyak teman-teman mahasiswa International yang mencoba makananku, alhamdulilah ngak ada masalah tuch!! Buktinya pada nambah he..he..he..

3.Rasa Nasionalisme yang tinggi

Entah karena kangen alias rindu.. tapi tiap kali melihat dan mendengar kata-kata Indonesia, di media ataupun artikel-artikel International, rasa bangga itu muncul. Bahkan kita bisa menceritakan secara detail tentang Indonesia (mulai dari luas, jumlah pulau, panjang garis pantai hingga jumlah bahasa daerah) yang mungkin bagi orang yang tinggal di Indonesia belum tentu hapal dan rasanya tak mungkin aku menitikkan air mata, saat mendengarkan lagu Indonesia Raya, tapi disini tiap kali mendengarkan lagu syakral itu, perasaan kangen, haru dan bangga sebagai orang Indonesia selalu muncul..

4.Mampu berbahasa Asing

Walaupun tidak dalam artian “Cas-cis-cus”, namun paling tidak mampu berkomunikasi sehari-hari dalam bahasa asing yang sederhana. Karena tuntutan!! Secara otomatis kemampuan berbahasa akan lebih baik dibanding jika hanya membaca (jika di dalam negeri).

5.Jalan-jalan Gratis..

Sudah pasti bisa..Paling tidak mengunjungi objek-objek wisata di kota temppat kita tinggal. Yang pastinya jauh beda dengan tempat-tempat wisata di Indonesia. Apalagi kalau mau plesiran a’la backpackers, pasti akan lebih banyak tempat-tempat yang bisa dikunjungi.

Jadi..sekarang tinggal tentukan pilihan!!!

http://www.mapcrow.info/Distance_between_Jakarta_ID_and_Paris_FR.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline