Lihat ke Halaman Asli

Hujatku Buah Penyesalan...

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam rongrongan fajar di ufuk padang mahsyar

Aku menjerit dalam kebisuan bibir terbungkam

Mataku tertutup dalam cahaya rembulan

Khilaf yang terus meracuni tubuhku membuat aku semakin lumpuh

Gila... kenapa bisa seperti ini?

Kunjungan dan hantaman sang raja iblis tak bisa dipungkiri

Sesak tubuh ini terpenjara dalam kebekuan

Tuhan... aku ingin bernafas lega mnghirup udara

Tuhan.. aku ingin lari dari panasanya mahsyar

Tuhan.. aku terkapar di depanmu, dan aku lumpuh

Bisik dan tangis menjadi tersiakan...

Aku yang terlumpuri darah kebencian

Kenapa masa ini harus terjadi

Sejak kapankah peradaban yang terkoyahkan kian terabaikan

Bangkitkan aku Tuhan..

Ku ingin menghapus jejak hitam yang pernah terukir

Aku ingin menoreh buah kedamaian dalam senandung terakhirku

Maaf tuhan jika aku menghujatMu

Ini bukan salahMu, tapi ini aku yang hina di depanMu...

Jika masih ada 1 detik hidupku kelak

Maka tuntun aku dalam jalanMu...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline