Lihat ke Halaman Asli

Pedagang Gelar Lapak di Mobil, Jalan Jati Baru Macet Total

Diperbarui: 9 April 2018   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CAPTION: Tampak pedagang Mobil dari Jembatan bongkaran TA

Hingga Senin (9/4) siang, jalan Jati baru Tanah Abang tertutup rapat oleh pedagang mobil. Entah mendapat ijin dari siapa, mereka menggelar dagangan di pinggir jalan hingga ke jalan KS Tubun. Akses untuk pengguna jalan pun macet total.

Dari pantauan penulis sejak pukul 07.30 pedagang mulai memadati jalan dengan menggunakan mobil masing masing. Model berdagang di atas mobil juga menjadi daya tarik bagi para pembeli. Tetapi sangat merugikan bagi pengguna jalan.

"Brengsek emang, ini banyak yang sumpahin gara gara bikin macet begini. Bayangin aja pak, kalau setiap mobil ambil jatah preman gocap, untung banget preman. Kasihan kita yang pakai jalan ga bisa jalan," ujar salah seorang sopir angkot jurusan TA-Kebayoran 09.

CAPTION: Tampak pedagang mobil di pinggir jalan, hingga Jl. KS Tubun

Kebanyakan angkot yang baru datang dari arah Kebayoran dan Palmerah langsung berbalik arah di seputaran KS Tubun. Sementara penumpang kereta yang baru turun di stasiun tanah abang langsung berjalan kaki jika hendak menuju KS Tubun karena tidak ada angkot di stasiun.

Kendaraan roda empat maupun roda dua mengular hingga Gereja Salvator jalan KS Tubun. Jika pengendara yang hendak berangkat kerja ke arah Kota dan Senin, sebenarnya bisa mengambil jalur lain yakni harus berbalik arah ke menara peninsula, kemudian melewati fly over stasiun Tanah Abang.

Mengantisipasi kemacetan parah ke depan, menyusul bulan puasa dimana pasar tanah abang akan sangat ramai, maka penulis menyarankan agar pengendara yang hendak berangkat kerja ke arah Kota dan Pasar Senen sebaiknya merencanakan perjalanannya sebaik mungkin dan kalau bisa tidak melewati Jalan Jati Baru.

dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline