Lihat ke Halaman Asli

Merangkul dengan "Welas Asih" ala Anis Baswedan

Diperbarui: 10 Februari 2024   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ketika seorang presiden merangkul dengan "welas asih" dalam tindakannya terhadap seluruh rakyatnya, itu menggambarkan suatu bentuk kepemimpinan yang memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh. Ketika konsep "welas asih" dikaitkan dengan sifat rahman dan rahim dalam ajaran Islam, hal tersebut menunjukkan perspektif yang kuat dalam memandang tanggung jawab seorang pemimpin terhadap rakyatnya.

Sifat Rahman (Penyayang): Rahman adalah sifat Allah yang menunjukkan kasih sayang-Nya yang meluas kepada seluruh makhluk-Nya. Ketika seorang presiden mengamalkan "welas asih" dengan sifat rahman, ia akan mengutamakan keadilan sosial, perlindungan terhadap hak asasi manusia, serta menyediakan bantuan kepada yang membutuhkan tanpa memandang suku, agama, atau status sosial. Contohnya adalah dengan menyediakan program-program bantuan sosial, memperjuangkan hak-hak pekerja, serta memastikan bahwa akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan tersedia untuk semua warga.

Sifat Rahim (Penuh Kasih): Rahim adalah sifat Allah yang menunjukkan kasih sayang-Nya yang spesifik kepada umat manusia. Seorang presiden yang mempraktikkan "welas asih" dengan sifat rahim akan memiliki kepekaan terhadap penderitaan dan kesulitan yang dialami oleh rakyatnya. Ia akan berusaha untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang dihadapi masyarakat, seperti kemiskinan, ketidakadilan, atau konflik. Selain itu, presiden yang mencerminkan sifat rahim akan mempromosikan perdamaian, toleransi, dan kerukunan antar umat beragama atau suku bangsa.

Dengan demikian, ketika seorang presiden mengambil tindakan yang mencerminkan "welas asih" terhadap seluruh rakyatnya, hal itu tidak hanya mencerminkan tanggung jawab moral dan etisnya sebagai pemimpin, tetapi juga mencerminkan pemahaman yang dalam akan nilai-nilai kemanusiaan dalam ajaran Islam. Kepemimpinan yang berbasis pada "welas asih" dengan sifat rahman dan rahim menegaskan komitmen untuk membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan penuh kasih sayang sesuai dengan ajaran Islam yang mengedepankan keadilan dan belas kasihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline