Lihat ke Halaman Asli

Akhirnya Kita Harus Memilih (Lanjutan Mantanku, Kamu mau Nikah...)

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjalan ku terobos jalan-jalan yang berlubang. Tanpa alas kaki ku terjang duri-duri. Setajam silet rasa ini...mengoyak dan menggoyangkan hati. Satu saat jauhnya kau berada. Sekian jarak putuskan ketaktahuanku. Melawan hati tetap tak bisa... Remuk...Hanya tersisa onggokan sampah. Ini bukan rasa...Ini apa??
Terkenang suatu malam. Di bawah cahaya rembulan kita bercinta. Beralas pasir hangat tertimpa air langit. Kapan ini berakhir? Apa ini rasa??
Bidadariku yang tak terjamah. Ada apa denganku? Ada apa denganmu? Ketaktahuanku berontak melawan takdir. Apa benar takdir yang salah? Tidak...Ini salahku.
Sejenak kau terluka. Kini kau menuju bahagia. Layakkah ku begini? Haruskah ku begitu?
Rahasiaku...adalah dirimu. Rahasiamu...ku tak tau.
Sayangku, terima kasih untuk cintamu. Aku kalah, aku lelah...Terkulai tanpa marah...

08/03/2011
Memoirs of Marrie Anna.
Tak tergantikan...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline