Lihat ke Halaman Asli

I am not sorry! Australia Tak Akan Minta Maaf

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AUSTRALIA MENOLAK UNTUK MINTA MAAF

Bertolak belakang dengan sikap Tony Abbott di bulan September yang begitu apologetic terhadap Indonesia waktu berkunjung ke Jakarta, saat ini ketika Indonesia mengharapkan kata maaf dari Australia, tiba tiba kata tersebut rahib dari vocabularynya Tony Abbott. Padahal waktu itu Indonesia tak mengharapkan permohonan maaf, tapi TonyAbbott sepertinya ider cangkem minta maaf sana sini, termasuk ke Malaysia juga atas buruknya penanganan masalah pencari suaka. Tapi sekarang? Kenapa tiba tiba bersikap "it's hard for me to say I am sorry"? Ketika ada masalah penting yang memerlukan kata tsb?

Sebelumnya jawaban klasik yang dia lontarkan adalah bahwa dia tak akan berkomentar tentang intelligence matters karena itu bukan kebiasaan pemerintah Australia.

Tapi pagi hari ini di parliement house jelas jelas dia mengatakan ketidakmauannya minta maaf pada Indonesia.

"Setiap pemerintahan mengumpulkan informasi, dan setiap pemerintah tahu bahwa suatu pemerintah (negara) lain juga melakukan pengumpulan informasi (spying)".

"Australia tak bisa diharapkan untuk membeberkan details tentang apa yang dilakukan untuk melindungi kepentingan nationalnya dan Australia hendaknya tidak diharapkan untuk melakukan permohonan maaf untuk langkah langkah yang dilakukan demi melindungi kepentingan nasional Australia baik saat ini maupun dimasa lalu. Begitupun pemerintahan dari negara lain jangan diharapkan untuk minta maaf karena mengambil langkah langkah yang sama  (mengumpullan informasi/spying)".

Tony Abbott menambahkan bahwa spying tsb dilakukan demi menolong teman teman Australia dan sekutunya, dan bukannya untuk mencelakakan mereka.

Yang menjengkelkal adalah dia bersikap seoalah olah tak ada kesalahan yang telah diperbuat Australia. Dan yang lebih konyol dari sikap Tony Abbott adalah bahwa dia menganggap hubungannya dengan Indonesia sangat bagus dan kuat. Dan kalimat tersebut diucapkan setelah dutabesar Indonesia ditarik pulang dari Canberra! Dia ini ethok ethok kanca sinarawedi atau betul betul in denial. Masa kalau hubungan kedua negara begitu bagus dan kuat harus menyadap telpon SBY. Benar benar "toni" dia, waton muni!

APA DAMPAK TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA AUSTRALIA

Mari kita lihat beberapa scenario yang mungkin terjadi bila hubungan Indonesia-Australia memburuk. Yang jelas baik SBY maupun Marti Natalegawa telah mengeluarkan pernyataan bahwa kerjasama kedua negara di perbagai bidang perlu dikaji kembali, termasuk kerjasama terkait penanganan para pencari suaka akan ditinjau kembali.

Bila Indonesia benar benar mogok dalam melakukan kerjasama dengan Australia dalam masalah refugee, yang akan rugi adalah Australia. Karena negara yang dituju oleh para pencari suaka tersebut adalah Australia, sedangkan Indonesia adalah hanya negara yang dilewati saja dalam pelayaran mereka ke Australia. Bila Indonesia mengabaikan masalah ini maka dampaknya adalah akan semakin membludag jumlah para pencari suaka ke Australia. Dan akan semakin banyak korban yang mati di lautan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline