Lihat ke Halaman Asli

Keajaiban Akal

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Akal merupakan potensi manusia yang tak ternilai harganya. Akal merupakan entitas, dimana manusia mampu untuk mempertimbangkan argumentasi-argumentasi yang akan diberikan. Dengan akal manusia punya kemampuan untuk menimbang mana jalan yang baik dan yang buruk.

Sebagaimana yang diketahui awal sejarah perkembangan akal budi manusia dimulai dari pemikiran Auguste Comte. Auguste Comte mengemukakan stilah positivisme paling tidak mengacu pada teori pengetahuan (epistemologi) dan pada teori tentang perkembangan sejarah (akal budi) manusia. Sebagai teori tentang perkembangan sejarah manusia, istilah postivisme identik dengan tesis Comte sendiri mengenai tahap-tahap perkembangan akal budi manusia, yang secara linier bergerak dalam urut-urutan yang tidak terputus.

Perkembangan itu dari tahap mistis atau teologis yaitu yang berperan dogma agama, kemudian tahap metafisis yaitu yang berperan dogma akal budi (peralihan), dan berakhir pada tahapan yang paling tinggi, yakni tahap positif yaitu segala kejadian yang ada di alam ini di jelaskan secara ilmiah, berfikirnya menggunakan akal budi.

Begitulah sekilas sejarah perkembangan akal budi manusia yag dimulai dengan tahap mistis hingga ke tahap yang paling tinggi yakni tahap positif. Jadi, dengan adanya potensi akal yang dimiliki manusia, Allah sang pencipta menyuruh agar manusia mampu memfungsikan akalnya untuk menyelami kekuasaan dan ciptaan-Nya, agar bertambah keyakinan dan keimanan seseorang terhadap-Nya. Begitu banyak diakhir ayat yang menjelaskan bahwa hanya orang- orang yang berakal dan berfikirlah yang mampu untuk menyelami itu semua.

Dengan demikian sudah sepantasnya kita sebagai manusia yang lemah untuk bersyukur dengan potensi yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Dan menjadikan kita berbeda dengan makhluk lainnya.  Dan seharusnya kita memfungsikan keajaiban akal ini dengan sebaik-baiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline