Lihat ke Halaman Asli

Kelompok Cipayung Padang Peringati 66 Tahun Kemerdekaan Indonesia: Indonesia Sudah Merdeka Bung...!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_126124" align="alignleft" width="300" caption="jika merah-putih dikibarkan, bendera lain tunduk"][/caption] Tahun ini adalah tahun ke lima kelompok Cipayung Padang yang terdiri HMI, PMKRI, PMII, GMNI, GMKI dan PMII mengadakan upacara pengibaran bendera merah putih bersama dalam rangka Memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak digagas oleh pimpinan-pimpinan OKP Cipayung pada tahun 2007 lalu, upacara ini jadi kebiasaan yang diteruskan oleh kelompok yang menyatukan mahasiswa dari berbagai latar belakang ini, meskipun dalam perjalanannya tidak selalu hadir semua dalam upacara. Tahun ini yang hadir adalah PMKRI, GMNI, PMII dan GMKI. Gagasan upacara bersama ini lahir karena kerinduan kebersamaan diantara masing-masing OKP untuk berjalan bersama. Cipayung adalah garda terdepan bangsa untuk mengawal Indonesia , makanya pada saat pengibaran bendera dalam upacara cipayung , bendera merah-putih selalu diikuti oleh bendera organisasi yang ada dalam kelompok cipayung. Dan pada saat merah putih dikibarkan, bendera lain tunduk. 17 Agustus 2011, Sejak pukul 08.30 WIB para petugas upacara yang merupakan perwakilan masing-masing OKP sudah hadir dan melakukan latihan didampingi anggota-anggota organisasi yang menjadi peserta dalam uapacara. Upacara diadakan di Halaman Museum Adityawarman padang sejak tahun 2009, sebelumnya diadakan di Sekretariat HMI dan halaman gedung KNPI Sumatera Barat. Yang menjadi pembina upacara adalah Dian Ikhwan yang merupakan Alumni GMNI. Dalam amanatnya, Dian yang sering disapa ‘bang iwan’ oleh adik-adiknya ini mengajak peserta upacara untuk me-review kembali mengenai kontribusi yang telah kita berikan bagi bangsa dan negara. Ia juga menyampaikan kondisi bangsa yang menurutnya idpenuhipemandangan memilukan dan menyesakkan dada seperti korupsi , ketidakadilan, kebohongan publik. “Bahkan kejujuran dan nasionalisme adalah hal yang telah dianggap kolot dan tidak menarik” tambahnya. [caption id="attachment_126126" align="alignleft" width="300" caption="Foto bersama usai upacara"][/caption] Mantan ketua GMNI ini juga menekankan bahwa posisi Cipayung harus tegas dan mengatakan tidak pada penindasan, kesewenang-wenangan, dan ketidakadilan.” Untuk mencapai cita-cita kemerdekaan yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, tidak ada cara lain bagi kita selain bersatu , bekerja sama, dan berbaris dalam satu barisan. Perjuangan GMKI tidak akan berhasil tanpa dukungan dan support dari kawan-kawan PMKRI, PMII, dan GMNI, dan perjuangan PMII sendiri tidak akan berhasil seutuhnya tanpa bergandeng tangan dan sama berusaha dengan GMKI, PMKRI, dan GMNI, begitu seterusnya” ujarnya. Dalam diskusi yang diadakan setelah usai upacara, Iwan juga menyampaikan bahwa Indonesia telah benar-benar merdeka, salah ketika ada orang yang beranggapan bahwa kita belum merdeka. “kita tidak bisa menilai kemerdekaan dengan kondisi Indonesia yang kaya, bersih, tidak ada kemiskinan, tidak ada korupsi, itu adalah pemikiran yang salah dari pemuda saat ini” tegasnya. Maka dari itu iwan mengajak berbicara kemerdekaan, berbicara Indonesia mari kita berbicara bagaimana ke depan, apa yang terjadi pada tahun 1945 tidak perlu lagi kita gugat. Dalam diskusi tersebut para ketua OKP Cipayung menerima usulan untuk kemungkinan diadakannya lokakarya kaderisasi bersama kelompok Cipayung.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline