Badan Intelijen Negara. Kesannya selama ini hanya “serem”. Awas kamu, kalau vokal bisa diciduk BIN ! Itulah percakapan yang pernah menakut-nakuti orang-orang yang dianggap kritis di negeri ini. Bahkan sampai sekarangpun saya diperingatkan kerabat tentang hal ini.
Badan Intelejen Negara itu Sebenarnya Apa ?
Secara konsep bisa digambarkan bahwa BIN merupakan lembaga yang membantu penguasa untuk mendapatkan data-data lapangan agar kemudian bisa dilakukan tindakan yang tepat atau dibuat kebijakan yang tepat. Membantunya bagaimana ? Tentu, membantunya dengan memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pemimpin bangsa untuk mencapai tujuannya. Tujuannya untuk apa ? Macam-macam, sesuai dengan misinya, yaitu: melanggengkan kekuasaan sang pemimpin, menjaga keamanan negara atau kedaulatan bangsa, dan yang lebih luas lagi, yaitu untuk menyejahterakan suatu bangsa . Nantinya, keakuratan serta kelengkapan dan kecepatan penyampaian informasi inilah, yang akan menentukan tepat atau tidaknya pilihan tindakan/kebijakan yang diambil oleh sang pemimpin bangsa. Dengan kata lain, kesuksesan pemimpin bangsa juga sangat tergantung pada kehebatan BIN-nya.
Untuk BIN jenis pertama dan kedua disadari atau tidak, rakyat sudah pernah merasakannya. Dimana ketika itu, banyak anak bangsa yang merasa cemas karena merasa perilakunya ada yang mengawasinya, dan beberapa teman dikabarkan menghilang dan tak balik lagi. Entah ke mana ! Ceritanya sampai saat ini tidak jelas.
Bisa dipastikan, kalau BIN kita hanya berkutat pada 2 masalah tersebut, Indonesia tidak akan bisa menjadi bangsa yang sejahtera. Karena itulah, Badan Intelijen di negara-negara maju lainnya terus berbenah dan berkembang disesuaikan dengan kebutuhan jaman. Jangan sampai , kita hanya bisa ribut saja, tatkala mengetahui bangsa-bangsa lain bisa “menelanjangi “segala hal yang ada/terjadi di negeri ini: kekayaan apa saja yang kita miliki, apa yang terjadi pada bangsa kita, bagaimana kebiasaan para pejabat kita, apa kelemahan bangsa kita, apa yang disenangi sebagian besar rakyat kita, dll.
Sementara pemimpin bangsa kita tidak banyak mengetahui hal-hal yang terkait dengan negara lain. Ujung-ujungnya cuma bisa protes, tetapi tidak mau berbenah. Akibatnya, sampai saat ini bangsa kita masih terus terjebak pada hal yang itu-itu saja: separatisme, korupsi, narkoba, terorisme, kemiskinan, masalah sosial dan masalah moral. Padahal negara lain sudah berpikir tentang teknologi, dan teknologi baru terus.
Kemudian, dengan perkembangan teknologi dan berbagai data yang telah mereka miliki itu, mereka mampu “menembakkan berbagai jenis peluru ke arah kita”. Hanya saja senjatanya berbeda dengan senjata perang pada jaman dahulu. Bukankah sebenarnya sampai kapanpun, suatu bangsa itu selalu “harus berperang”, kalau mau menyejahterakan bangsanya ? Setelah memenangkan “peperangan” tersebut, selanjutnya mereka akan “menguras banyak hal yang kita miliki” untuk kesejahteraan bangsa mereka. Jadi BIN di era sekarang, bukan lagi sekedar bergerak untuk kepentingan perang bersenjata , stabilitas sospol, dan keamanan saja, tetapi sudah berkembang masuk pada segala bidang. Tidak sadarkah kita akan hal ini ?
Karena itu, kalau BIN Indonesia tidak mau berbenah atau dibenahi maka negara Indonesia akan ketinggalan terus, dan kita hanya bisa menyaksikan negara-negara lain terus melaju menjadi negara maju. Sementara, negara kita hanya jadi “makanan empuk” mereka. Untuk itulah, agar kondisi yang tidak menguntungkan ini terus terjadi , seharusnya mulai saat ini, pemerintah (seharusnya legeslatif ) harus membenahi BIN kita. Dimana BIN kita, juga harus mengikuti perkembangan dunia. BIN Indonesia bukan lagi untuk keamanan, kedaulatan bangsa, dan stabilitas sospol saja, tetapi juga untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
Bagaimana Mendesain BIN Indonesia yang Baru ?
Untuk bisa mendesainkan BIN Indonesia yang baru, yaitu BIN yang bisa menyejahterakan bangsa Indonesia, maka kita harus mendeskripsikan terlebih dahulu bahwa Indonesia yang sejahtera itu, seperti apa ? Indonesia yang sejahtera akan bisa terwujud, apabila banyak rakyatnya yang memiliki pekerjaan dengan penghasilan layak, sehat, cerdas, memiliki tempat tinggal yang layak. Penduduknya merasa aman, tentram, dan damai. Kebutuhan hidup yang mendasar (pokok) terpenuhi dengan mudah. Lingkungan alamnya lestari. Pemerintahannya memiliki anggaran yang cukup untuk mengoperasionalkan negara, dan tidak memiliki utang yang membelit sehingga negara lain menjadi hormat kepada bangsa kita.
Untuk bisa mewujudkan Indonesia yang sejahtera tersebut, berarti dibutuhkan kondisi negara yang aman, tenang, bebas kerusuhan maupun pemberontakan, bebas ancaman dari negara lain, “bebas” bencana alam karena ulah manusia, mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam berbagai bidang sehingga bisa menarik minat mereka untuk mau membeli produk-produk Indonesia, mau berkunjung ke Indonesia untuk berwisata, belajar, berobat, dll.