Lihat ke Halaman Asli

Menghaturkan Tanya

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebentuk keindahan yang manusia rasakan, sesungguhnya berada pada titikterendah atas kepasrahan yang telah dia hadirkan. Tentu hal tersebut diperoleh, setelah proses panjang yang terlewati, menjadikan kepahitan dan rasa manis sebagai pendamping atas proses perjalanan. Menyeimbangkan kebaikan dan kesabaran, melengkapi dengan kesantunan syukur dan memadukanya dengan do’a tulus. Hasilnya, tercermin pada kebenaran yang ditemukan oleh proses salah berulangkali. Salah satu hal yang akan mendewasakan adalah terciptanya ketenangan, kebaikan, serta kepatuhan pada Sang.

Terpercik kata yang terkadang terabaikan

Lewat gemuruh dan tanya

Dalam dewasa dan sejuta pengertian,

Untuk lebih mengerti dan memahami

Di ujung sejuta peluh rindu

Ku haturkan Tanya,

Untuk tiap hal yang mengalir

Atas perjalanan ini,

Bebatuan, kerikil, dan perih

Seringkali mengungkapkan bahasa yang tak terpecahkan,

dalam beberapa masa.

Ku ucap permohonan, yang mendalam

Atas nafas pagi-Mu dan kesempatan indah.

Ku merindumu, di sela-sela pagi dan seluruh aktifitasku

Ku mengharapmu, kala ramai mulai meninggalkanku

Aku, semakin membutuhkanmu

Saat langit mulai kelabu, kegelapan menggelayut bersama berputarnya waktu

Di ujung panjang harapan dan Tanya

Ada keindahan terbersit

Karena ku tau, ini akan indah.

afz, 230112





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline