Lihat ke Halaman Asli

Kami Generasi Muda Papua Mengutuk Keras Beberapa Pemimpin Gereja yang ke Australia

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13262548181016652088

[caption id="attachment_154840" align="aligncenter" width="213" caption="Psalm 137:9__Angin Kurima"][/caption]

(By. Angin kurima)

Beberapa Persekutuan Gereja-Gereja di Australia menyampaikan informasih kepada beberapa media ternama di Australia bahwa ada 3-4 orang West Papua yang menamakan diri "Tokoh Gereja/Perwakilan dan Utusan Gereja", datang ke Australia dan meminta dukungan untuk mempertahankan "Otonomi Seluas-luasnya di TANAH PAPUA". Sebelumnya mereka mengadakan kontak dan kmunikasi terteutup dengan beberapa elemen pemerintah RI di beberapa tempat di Papua. Dengan agenda pembahasan tentang "Strategi Penyelenggaraan dan Pelaksanaan sekaligus Mempertahankan Otonomi Khusus Papua Selauasnya".

Pertemuan itu dihadiri oleh beberapa tokoh gereja dan tokoh adat yang mempunyai simpati dan peran dengan "Mempertahankan Otonomi Seluas-luas di PAPUA". Setelah beberapa pertemuan itu terlaksana dengan baik, kemudia tokoh-tokoh Gereja dan adat itu mengirim 3-4 tokoh gereja itu ke Australia.

Sebenarnya sudah cukup jelas tujuan dari pengiriman tokoh gereja itu, adalah untuk mempertahankan "Otonomi Seluas-luasnya di PAPUA", dan sebagai wujud penolakkan dan "kontra" terhadap "beberapa tokoh gereja yang akan ketemu SBY dalam beberapa waktu dekat ini.

Catatan penting yang perlu diperhatikan oleh masyarakat Papua bahwa, peretmuan mereka di Australia ditentang dan mendapatkan banyak kecaman. Karena masayarakat dan tokoh gereja di Australia paham betul perkebangan di Tanah Papua selama ini. Sesungguhnya kepergian mereka itu seperti "menjaring angin".

Sekedar diketahui saja bahwa, nama-nama pendeta/tokoh gereja yang dating ke Australia ada di alamat berikut ini: ...........

Angin Kurima Nen. Salam Juang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline