Lihat ke Halaman Asli

Teori Belajar Konstruktivisme

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Teori Belajar Konstruktivisme

Pengertian

Teori konstruktivistik adalah sebuah teori yang berbeda dengan teori behavioristik yang menekankan pada kegiatan yang bersifat mekanis, antara stimulus dan respon. Teori konstruktivisme ini bersifat general yang artinya sesuatu yang telah dipelajari akan tercipta suatu makna. Jadi dalam teori ini bisa dikatakan bahwa belajar adalah sebagai kegiatan manusia untuk menghasilkan pengetahuan dengan memberikan makna sesuai dengan pengalamnnya. Teori ini juga mempunyai pemahaman tentang belajar yang menekankan pada proses pembelajaran dari pada hasil pembelajaran tersebut. Meskipun suatu hasil dianggap penting dalam pembelajaran, tetapi proses itu lebih penting karena apabila dalam proses pembelajaran itu baik, maka hasil yang akan dicapai juga akan baik.

Maka, dalam teori belajar konstruktivisme ini menekankan pada pengetahuan melalui pengalaman pada siswa bukan hanya sekedar hafalan tanpa memahami. Pengetahuan yang diperoleh adalah hasil dari mengkontruksi yang dilakukan oleh setiap individu dan bukan dari dari orang lain. Karena hasil yang dicapai oleh masing-masing individu itu akan lebih bermakna dan akan lebih lama untuk diingat.

Tujuan dalam teori ini adalah:

1.Motivasi bagi siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab masing-masing individu.

2.Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dari hasil pemikirannya sendiri.

3.Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap.

4.Mengembangkan pemikiran siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.

5.Menekankan pada proses bagaimana siswa itu belajar.

Kelebihan dan Kelemahan Teori Konstruktivistik

Kelebihan

1.Berfikir : Dalam proses pembelajaran, akan tercipta pengetahuan baru dan disitu murid akan berfikir untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, memikirkan ide, dan membuat keputusan.

2.Faham : Dalam proses pembelajaran seperti di atas, maka murid akan terlibat langsung untuk menciptakan pengetahuan baru, maka dari itu mereka akan lebih paham tentang apa yang diperoleh dan dapat mengaplikasikannya dalam setiap situasi.

3.Ingat : dalam ini murid terlibat langsung secara aktif, maka mereka akan lebih mengingat semua konsep yang mereka dapat.

4.Kemahiran sosial : kemahiran sosial ini akan diperoleh apabila ada interaksi antara rekan dan guru dalam memciptakan pengetahuan baru.

Kelemahan

Untuk kelemahan atau kekurangan dalam teori ini bisa kita lihat dari proses belajar, apakah peran guru sudah mendukung untuk proses pembelajaran.

“Semoga bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline