Lihat ke Halaman Asli

Puisi Pembangunan Jiwa

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PENGADUAN

Aku masuk dalam ruang-ruang kosong

Tuk mengisi pengalaman dengan kemampuan

Aku meradang ketika hati berlubang

Kepada siapa aku harus mencari pengaduan

Tak semudah yang ku bayangkan

Bergaul dengan manusia yang sosial

Tapi aku tetap jadi individual

Merasa bertanggungjawab kunomorsatukan

Tak pernah ku mencoba menafsirkan kata-kata

Tanda seru, tanda tanya, dan tanda tawa

Salahkah aku bila mengadu?

Walau aku tahu sifat itu bukan milik remaja

Kenapa aku harus mengadu?

Kalau memang aku punya akal-pikir

Apa memang aku belum bisa berpikir?

Kenapa tak kau tampakkan pikiran sosialmu?

Apa sikapku seperti anak kecil?

Membuat hatiku semakin kerdil

Apakah dengan pengaduanku bisa diterima akal sosial?

Untuk membela alasan dan pengakuanku yang dangkal

Malang, 4 April 2008

Puisi pembangun jiwa di edisi PSIKOLOGI “www.penulismuda.com”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline